Tampil di ILC, Instagram Sherly Annavita Dibanjiri Komentar Warganet
- instagram Sherly Annavita
VIVA – Sherly Annavita mendadak menjadi sorotan setelah sebelumnya tampil dalam program Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One. Ia bicara mengenai pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.
Setelah tampil di layar kaca, kini akun Instagram-nya dengan nama @sherlyannavita dibanjiri komentar warganet. Dalam postingan terakhir yang ia unggah pada Rabu pagi, 21 Agustus 2019, sampai berita ini ditulis telah dikomentari hampir 500 warganet.
Postingan yang ia unggah itu berisi sebuah podcast kata-kata mutiara yang diberi judul 'Salam dari Masa Lalu Untuk Masa Depan'. Postingan itu sudah ditonton sebanyak 100 ribu kali.
"Kemarin tampil di ILC keren mba. Tak ada sedikit pun terlihat canggung. Semoga ILC selalu memberi tempat seperti anak muda seperti mba, maju terus suarakan kebenaran," tulis akun @abiewayyash.
Ada juga yang mengaku mengikuti Sherly karena melihat dirinya bicara di ILC, "Setelah lihat ILC semalam, hari ini saya follow sampean mba," tulis akun @nopnoop21.
Penampilan Sherly semalam menyoroti kebijakan Presiden Jokowi. Pemindahan ibu kota didasari oleh empat alasan, terkait banjir, macet, polusi dan perataan tanah. Tapi menurutnya itu menohok kapasitas Jokowi sendiri dalam memerintah.
"Ketika sekarang beliau menjadikan ini sebagai alasan pindahnya ibu kota, seolah beliau sedang mengonfirmasi kegagalannya dalam memenuhi janji kampanye beliau saat Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Presiden," katanya.
Tapi ternyata ada juga komentar warganet yang kontra atas pernyataannya, "Semoga Anda nanti yang jadi presiden, bukan cuma membolak-balikkan omongan. Kita liat kalo jadi presiden anda bisa apa, ngomongin presiden inilah itulah, gue juga bisa. Tapi kalo sudah diberi amanah dan ada di eksekutif, baru keliatan omong kosong anda," tulis akun @bledekprastyo.
Aset Pemerintah di Jakarta yang Ditinggal ke IKN Wajib Diserahkan ke Kemenkeu
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan nasib aset-aset Pemerintah di Jakarta setelah ibu kota, pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
