UAS Diduga Hina Salib, Nabi Muhammad Izinkan Kebaktian di Masjid

Ustaz Abdul Somad (UAS)
Sumber :
  • ANTARA Foto/Syifa Yulinnas

VIVA – Video Ustaz Abdul Somad (UAS) yang membahas soal salib berbuntut polemik. UAS dikabarkan dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Organisasi massa Brigade Meo Nusa karena dianggap menghina lambang agama umat Kristiani. 

Sosialisasi Majelis Hukama Muslimin dan Bedah Buku Tafsir Bayani: Mengungkap Paradigma Bahasa dalam Kosakata Al-Qur'an

Dalam video yang viral di media sosial tersebut, UAS menyebut bahwa pada salib terdapat jin kafir. UAS sendiri telah mengklarifikasi bahwa video itu diambil tiga tahun lalu saat menerima pertanyaan dari jemaah dalam sebuah forum pengajian. "Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang, saya serahkan kepada Allah SWT yang menjawab,” kata UAS.

Indonesia adalah negara di mana keragaman agama dan kepercayaan dilindungi oleh konstitusi. Selama bertahun-tahun kerukunan dan toleransi terpelihara, meski tak dapat dimungkiri sesekali terjadi gesekan.

Ayah Jadikan Anak Kandungnya Budak Seks Sejak Usia 8 Tahun, Video Aksi Bejatnya Juga Disimpan

Bicara soal kerukunan umat beragama, Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mencontohkan ketika Nabi masih hidup. Kisah ini dituturkan oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab dalam video di kanal YouTube Narasi pada bulan Ramadan atau Mei 2019 lalu.

Quraish Shihab saat itu berbicara dalam konteks bahwa keragaman keyakinan ini adalah salah satu kehendak Allah. "Sekian banyak ayat dalam Al Quran yang menyatakan, kalau seandainya Tuhan mau, tapi Dia tidak mau, kalau seandainya Tuhan mau kamu dijadikannya satu umat saja," kata Quraish Shihab. 

UAS soal Hukuman Menerima Serangan Fajar di Pilkada: Masuk Golongan Dosa Besar

Ia menceritakan bahwa zaman dahulu kala terjadi diskusi antara Nabi Muhammad dengan rombongan orang-orang Nasrani dari Najran. Saat tiba waktu Kebaktian, Nabi mempersilakan pemeluk agama Nasrani untuk beribadah di masjid. 

"Tiba waktu Kebaktian, Nabi berkata: silakan di masjid saya," cerita Quraish Shihab. "Sampai sekarang umat Islam boleh salat di gereja, hanya kondisi sosial karena orang tidak paham, tapi sebenarnya boleh selama tempat itu bersih," lanjutnya. 

Pendiri Pusat Studi Quran itu juga menyampaikan bahwa keyakinan apa pun bermuara pada Tuhan. Rumah ibadah adalah tempat di mana nama Tuhan disebut. "Kita bertemu pada Ketuhanan Yang Maha Esa, jadi harus dijaga itu, harus dipelihara itu," katanya. 

Quraish Shihab lantas melanjutkan kisah rombongan Nasrani, ketika mereka akan meneruskan perjalanan, diskusi tentang keyakinan atau akidah tidak bertemu. Namun Nabi Muhammad mengadakan suatu perjanjian. 

Meski kepercayaan umat Kristiani berbeda, itu tidak menghalangi Nabi Muhammad untuk berjanji bahwa akan melindungi mereka sebagaimana melindungi keluarga Nabi sendiri. 

"Kepercayaan umat Kristiani beda dalam sifat-sifatnya, tapi itu tidak menghalangi Nabi menulis perjanjian, menjanjikan bahwa kalian akan saya bela sebagaimana saya membela keluarga dekat saya," cerita Quraish Shihab.

(ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya