Nih, Bukti Internet di Indonesia Belum Merata

Peta jalan raya internet di Indonesia
Sumber :
  • Tangkapan layar situs Submarinecablemap

VIVA – Bagi kalian yang tinggal di Ibu Kota Jakarta, mungkin internet tidak lagi menjadi masalah. Tapi faktanya masyarakat yang bisa menikmati internet, aksesnya belum merata. Kota yang tertinggal ada di Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Pulsa dan Internet Gratis untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sedang Dikaji

Menurut sumber Susenas Kor Individu 2018, internet lebih banyak dipakai oleh masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, seperti anak muda yang lagi kuliah atau mereka yang lulusan S1.

Direktur Smeru, Widjajanti Isdijoso mengatakan, sampai sekarang akses digital di Indonesia banyak digunakan oleh mereka yang berpendidikan di atas SMP sebanyak 85 persen, usia di bawah 40 tahun persentasenya 80 persen dan yang tinggal di wilayah perkotaan sebesar 70 persen.

Perang Internet di Planet Mars

"80 persen dari 100 juta pengguna internet, lebih banyak digunakan untuk mengakses media sosial dan hanya sekitar 18 persen yang memanfaatkan internet untuk jual beli atau transaksi keuangan," katanya di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.

Baca juga: 3 Salah Kaprah KPI Awasi YouTube sampai Netflix

Paket Internetan Smartfren bikin Nyaman

Selain kesenjangan penggunaan internet di kota-kota yang tertinggal, perbedaan gender juga termasuk. Data yang sama menunjukkan, pengguna internet laki-laki lebih sedikit tinggi dibanding perempuan.

Di perkotaan 91,48 persen mengakses internet menggunakan ponsel, sedangkan di kota persentasenya mencapai 90,2 persen. Untuk lokasinya lebih banyak dilakukan di rumah.

"Data ini bisa menjadi acuan pemerintah, untuk meningkatkan akses internet di pedesaan dan daerah yang tertinggal. Jadi catatan juga untuk menyediakan akses jaringan yang memadai di tempat umum," ujarnya.

Datalake Indonesia jadi mitra resmi Starlink di Indonesia.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando H Ganinduto meminta pemerintah menolak keras investasi Starlink di Indonesia. Hal ini disampaikan karena adanya petisi kritik terhadap.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024