KPI Awasi YouTube dan Netflix karena Kominfo Hanya Teks

Ketua KPI Agung Suprio
Sumber :
  • Instagram/@sahabatagung

VIVA – Rencana Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI awasi Youtube dan Netflix, atau konten pada media baru bersiaran seperti Facebook TV, Hooq, sampai Iflix menjadi perbincangan hangat warganet. 

Dangdut Digital, Revolusi Cara Menikmati Musik Rakyat Indonesia

Sebagian menilai niatan KPI awasi Youtube dan Netflix dan platform sejenis lainnya, itu terlalu berlebihan, sebab selama ini komisi penyiaran itu masih punya 'pekerjaan rumah' besar dalam pengawasan konten di televisi. Dalam pengawasan konten di internet, selama ini Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berperan.  

Ketua KPI, Agung Suprio menjelaskan, institusinya berbeda dengan Kominfo dalam pengawasan konten di platform digital. 

Baim Wong Pamit dari YouTube, Nasib Karyawan Jadi Sorotan

"Kominfo hanya (awasi) teksnya. Terus misalnya hoaks dan ujaran kebencian. Kalau kami awasi media baru bersiaran. Pokoknya semua yang media baru bersiaran misalnya HBO TV, Hooq, Iflix atau istilahnya itu Over the Top (OTT)" jelasnya kepada VIVA.co.id kemarin. 

Baca juga: 4 Fakta Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang

Cakra Khan Rilis Video Klip Lagu 'Sehebat Apapun Cinta', Kisahnya Menyentuh

Untuk bisa mengawasi media baru bersiaran itu, KPI memerlukan landasan hukum. Saat ini lembaga penyiaran itu sedang mengupayakan revisi UU Penyiaran yang sudah ada di parlemen. Selain itu, KPI juga sedang menyiapkan dan menggodok revisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). 

Selain itu, Agung mengatakan, institusinya akan pro aktif berkoordinasi dengan Kominfo dalam bagi tugas soal pengawasan konten di internet.

Agung mengatakan, prinsip KPI mengawasi konten di YouTube sampai Netflix adalah agar konten yang dikonsumsi warganet adalah konten yang tidak menggerus jati diri bangsa. 

"Kami memang mengkaji perbaikan konten yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Bukan cuma soal kualitas ya. Banyak konten di media baru kualitasnya bagus, tapi ada yang tak sesuai," kata dia menanggapi pro kontra terkait rencana KPI awasi Youtube dan Netflix. 

Ade Irwan S, atau yang lebih dikenal di media sosial sebagai AD REVIEW

Maksimalkan Kesempatan Bersama Shopee: Pengalaman AD REVIEW Menghasilkan Pendapatan dari YouTube Shopping Affiliates

Perjalanan sukses Ade Irwan S, atau yang lebih dikenal di media sosial sebagai AD REVIEW, dalam memanfaatkan peluang YouTube Shopping Affiliates.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024