Ganjil Genap Motor Diharapkan Tekan Polusi Udara

Ilustrasi pengendara sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan, transportasi menyumbang 80 persen polusi udara dan 75 persen dari sepeda motor. Data ini didapatkan berdasarkan kajian dari Pemda dan Dinas Perhubungan.

Perhatikan Pelat Kendaraan Kalian, Jalur Puncak Diberlakukan Ganjil Genap 20-22 Desember

"Sedang dikaji pembatasan ganjil genap untuk kendaraan bermotor. Tujuannya satu, bagaimana tingkat polusi udara di Jakarta bisa menurun," katanya di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurutnya, usul ini sebelumnya sudah dikaji, dan ganjil genap seharusnya diperluas. Untuk mengurangi polusi sebenarnya tidak cukup jika hanya dengan sistem yang minimalis.

Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang PP Diskon 10 Persen pada Momen Libur Nataru

"Wah, banyak. Kita kan juga punya program mobil listrik, kemudian ada program insentif pembatasan parkir. Saya kira itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Angkutan massal juga harus lebih baik lagi. Saat ini sudah ada LRT (Lintas Rel Terpadu), MRT (Moda Raya Terpadu) dan TransJakarta. Perlu juga dilakukan pembatasan untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta atau menerapkan sistem berbayar.

Truk Sumbu 3 ke Atas Dilarang Melintasi Jawa Tengah saat Libur Nataru

Yani juga memaparkan program untuk non-motor yang perlu diperluas. Contohnya seperti sepeda, pejalan kaki, perbaikan trotoar dan pembenahan traffic management. Yani ingin tingkat kenyamanan di Jakarta bisa menjadi lebih baik. [mus]

Penumpang bus pariwisatan diturunkan akibat bus tidak layak jalan saat pemeriksaan di Tol Jagorawi menuju Puncak.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Ratusan wisatawan terpaksa diturunkan dari 5 bus yang melintas menuju kawasan Wisata Puncak Bogor, Sabtu 21 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024