Ganjil Genap Motor Diharapkan Tekan Polusi Udara

Ilustrasi pengendara sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan, transportasi menyumbang 80 persen polusi udara dan 75 persen dari sepeda motor. Data ini didapatkan berdasarkan kajian dari Pemda dan Dinas Perhubungan.

Ridwan Kamil Jelaskan 12 Jurus Atasi Polusi di Jakarta

"Sedang dikaji pembatasan ganjil genap untuk kendaraan bermotor. Tujuannya satu, bagaimana tingkat polusi udara di Jakarta bisa menurun," katanya di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurutnya, usul ini sebelumnya sudah dikaji, dan ganjil genap seharusnya diperluas. Untuk mengurangi polusi sebenarnya tidak cukup jika hanya dengan sistem yang minimalis.

Mengapa Jalan Tol Berisiko Tinggi Terhadap Kecelakaan Beruntun? Ketahui Alasan dan Cara Mengurangi Risikonya!

"Wah, banyak. Kita kan juga punya program mobil listrik, kemudian ada program insentif pembatasan parkir. Saya kira itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Angkutan massal juga harus lebih baik lagi. Saat ini sudah ada LRT (Lintas Rel Terpadu), MRT (Moda Raya Terpadu) dan TransJakarta. Perlu juga dilakukan pembatasan untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta atau menerapkan sistem berbayar.

Terpopuler: Mobil Baru Suzuki Rp120 Jutaan, Kendaraan Paling Laku di Bumi

Yani juga memaparkan program untuk non-motor yang perlu diperluas. Contohnya seperti sepeda, pejalan kaki, perbaikan trotoar dan pembenahan traffic management. Yani ingin tingkat kenyamanan di Jakarta bisa menjadi lebih baik. [mus]

Cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil usai blusukan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 November 2024

Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Polusi Udara di Jakarta, Ini Jurusnya

Ridwan Kamil menaruh perhatian pada persoalan polusi udara di Jakarta. Dia akan menggandeng NGO hingga pihak-pihak berkepentingan untuk membuat kualitas udara lebih baik.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024