Lulusan UI Tolak Gaji Rp8 Juta, Dosen Australia Alumni UIN Bersuara

Viral lulusan UI tolak gaji Rp8 juta
Sumber :

VIVA – Media sosial Twitter dibanjiri ribuan tagar #gaji8juta, hari ini Kamis, 25 Juli 2019. Tagar yang menjadi trending topic ini merupakan bentuk reaksi warganet terhadap foto tangkapan layar yang viral berisi curhat lulusan baru Universitas Indonesia menolak gaji Rp8 juta saat wawancara kerja.

Kasus Siswa Dipaksa Sujud Menggonggong di Surabaya Berujung Damai, SMAK Gloria Tetap Polisikan Pelaku

Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI, Pak. Universitas Indonesia. Jangan disamain sama fresh graduate dengan kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahan luar negeri. Kalau lokal mah oke aja, asal harga cocok,” isi postingan Insta Story yang tak diketahui identitas pemiliknya.

Rupanya hal tersebut memancing komentar seorang dosen asal Indonesia yang mengajar di Australia, Nadirsyah Hosen. Di akun Twitter, pria yang juga kiai Nahdlatul Ulama ini mengunggah ulang foto viral itu ditambah caption:

100 Ide Konten Reels untuk Menginspirasi Kreativitasmu

Saya bukan #LulusanUI cuma lulusan IAIN, yg ganti nama jadi UIN. 

Gaji berapa? Yah lumayanlah kalau dibelikan kerupuk, satu keluarga bisa kenyang. 

Kata Polisi soal Anak 14 Tahun Jadi Tersangka Karena Terima Video Porno

Lulusan apapun atau gak lulus sekalipun, masa depan ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain. 

Maju terus dg senyum & doa.

Nadirsyah Hosen telah belasan tahun menjadi dosen hukum tetap di Negeri Kangguru. Mengutip dari laman University of Melbourne, pria kelahiran 1973 ini meraih gelar sarjana dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Sederet gelar akademik dia kantongi dari universitas bergengsi luar negeri. Di antaranya Diploma Studi Islam dan Master of Arts with Honours dari University of New England, Magister Hukum dalam Hukum Komparatif dari Northern Territory University. 

Selain itu, dia juga menyelesaikan gelar PhD (Hukum) pertamanya di University of Wollongong dan PhD kedua (Hukum Islam) di National University of Singapore. Nadirsyah aktif menulis artikel dan jurnal yang diakui dan direferensikan secara internasional.

Beberapa waktu lalu, saat media sosial diramaikan dengan keluh kesah lulusan SMA yang tak lolos masuk universitas favorit, Nadirsyah yang aktif di Twitter ini juga berkomentar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya