Selain WhatsApp, Perusahaan Israel Mampu Jebol Apple dan Microsoft

Ilustrasi pengguna WhatsApp.
Sumber :
  • Instagram/@maurovianzedc7

VIVA – Perusahaan teknologi berbasis di Tel Aviv, Israel, NSO Group, mengaku bisa mengakses data ke raksasa teknologi seperti Apple, Amazon, Facebook, Google hingga Microsoft.

Fitur Baru WhatsApp bikin Kamu Enggak bakal Ketinggalan Informasi Penting

NSO Group, yang ramai diperbincangkan akibat perangkat mata-mata atau spyware bernama Pegasus ini sukses bobol dengan mudah WhatsApp, ini mengklaim dapat menembus pertahanan dan memantau setiap detik pengguna yang memakai perangkat dengan layanan cloud.

Jika berhasil dibobol, mereka akan tahu data lokasi target sampai pesan yang diarsipkan atau foto. Tak ayal, dengan beredarnya informasi tersebut, menjadi pertanyaan untuk seluruh raksasa teknologi yang bernaung di Silicon Valley soal sistem keamanan mereka.

Cuma Modal WhatsApp, Bisnis Untung Berlipat

Sebab, mayoritas dari mereka memiliki miliaran data pribadi pengguna, dokumen rahasia perusahaan, serta catatan medis yang sifatnya rahasia. Sontak, NSO Group langsung membantah jika mereka mempromosikan alat peretasan atau pengawasan massal untuk layanan cloud.

Gedung NSO Group di Tel Aviv, Israel.

Fitur Baru WhatsApp bikin Hidup Lebih Mudah
Kantor NSO Group.

Dalam keterangannya, seperti dikutip dari Financial Times, Sabtu, 20 Juli 2019, NSO Group selalu menegaskan bahwa perangkat lunak atau software-nya hanya dijual kepada pemerintah yang bertanggung jawab untuk membantu mencegah serangan teroris dan kejahatan tingkat tinggi.

Menurut laporan dari sebuah dokumen menyebutkan teknologi baru milik NSO Group ini mampu menyalin kunci otentikasi layanan seperti Google Drive, Facebook Messenger dan iCloud.

Hal ini memberikan akses terbuka ke data aplikasi cloud tersebut tanpa 'mendorong verifikasi dua langkah atau email peringatan dari perangkat target'. Setelah perangkat berhasil dibuka tanpa sepengetahuan pengguna, maka Pegasus dengan leluasa mencuri dokumen penting.

Khusus iPhone, Pegasus bisa menyerang perangkat canggih itu dengan cara yang sederhana. Cukup berikan nomor ponsel aktif saja maka dalam hitungan menit, semua isi smartphone langsung 'telanjang'. Mulai dari WhatsApp, iMessage, Gmail, Yahoo, Viber, Facebook, Telegram hingga Skype.

Bukan itu saja. NSO juga bisa mengakses mikrofon dan kamera di iPhone. Ini sebagai peringatan bahwa perangkat lunak atau software peretasan telepon jarak jauh dengan mudah mengakses komunikasi dan data lain dari target.

Apple mengenalkan tombol sign in

Pada kesempatan terpisah, Amazon mengaku jika mereka tidak menemukan bukti sistem keamanannya, termasuk akun pelanggan, telah diretas oleh software. Namun, mereka akan tetap terus menyelidiki dan memantau masalah serius ini.

Facebook hanya bilang sedang meninjau sistem keamanannya. Adapun Microsoft mengatakan teknologinya terus berkembang untuk memberikan perlindungan terbaik kepada pelanggannya dan mendesak pengguna untuk memakai perangkat lunak asli.

Sementara Apple mengatakan sistem operasinya adalah platform komputasi yang paling aman di dunia. Menurutnya beberapa peralatan canggih mungkin ada untuk melakukan serangan siber bertarget terhadap sejumlah kecil perangkatnya.

"Kami secara teratur memperbarui sistem operasi dan pengaturan keamanan. Jadi kami yakin bahwa sistem kami bisa ditembus oleh siapa pun," demikian keterangan resmi Apple. Sedangkan Google menolak untuk berkomentar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya