Kamp Kecanduan Internet di Korea Selatan, Seperti Apa Rasanya?
- Dokumen BBC Indonesia
Akan tetapi, banyak menonton YouTube ternyata membawa dampak yang besar dalam hidupnya.
"Hal itu memengaruhi prestasiku di sekolah dan ketika saya dan teman-teman bertemu, kami hanya melihat telepon genggam kami dan tidak mengobrol. Saya tertidur di kelas. Saya sering marah pada orang lain entah kenapa."
Ia sadar bahwa itu telah menjadi masalah yang harus segera ditangani dan menganggap bahwa kamp kecanduan internet adalah cara yang tepat.
"Saya ingin mengatasi kecanduan itu, untuk melihat yang ada di sekeliling saya, bukan hanya telepon saya," ujar Hawon. "Ini adalah kesempatan bagi saya untuk memperbaiki masalah yang saya punya."
Hawon adalah satu dari 10 remaja perempuan di kamp di Muju. Kamp-kamp ini biasanya berlangsung selama satu hingga empat minggu, tergantung seserius apa kecanduan mereka.
Pada hari pertama kamp, telepon genggam Hawon diambil darinya, yang ia rasa sangatlah sulit dan ia pun berpikir bagaimana mungkin ia bisa menjalani sesi tanpanya.
Mereka yang ikut kamp harus menyerahkan telepon genggam mereka. - BBC
Salah satu karyawan kamp, Tae-joon Kim, menjelaskan bagaimana para remaja yang ikut kamp merasa sangat sulit kehilangan telepon genggam mereka dan mengatakan bahwa mereka ingin pulang saja.