China Pasang Aplikasi Mata-mata di Ponsel Turis, Cari Informasi Islam

Perbatasan China di Pakistan
Sumber :
  • Instagram/@shahrukh_naseem95

VIVA – China menempuh berbagai cara untuk melindungi keamanan nasional mereka dari upaya gangguan dari luar. Fakta terbaru, pemerintah China diam-diam memasang aplikasi mata-mata pada smartphone turis yang masuk ke wilayah China barat, Xinjiang.

Cara Mudah dan Hemat Beli Barang dari China dengan Ducking.id

Investigasi dari Guardian, Süddeutsche Zeitung dan New York Times menunjukkan, pelancong atau turis yang masuk ke Xinjiang, terutama melalui pintu Kyrgyztan, menjadi incaran para petugas perbatasan China. Menurut otoritas China, tiap tahun ada 100 juta orang berkunjung ke wilayah Xinjiang. 

Dikutip dari laman Guardian, Rabu 3 Juli 2019, petugas di perbatasan tersebut mengambil ponsel pelancong dan secara diam-diam memasang aplikasi mata-mata yang bisa mengekstrak email, kontak, pesan teks, serta informasi perangkat

5 Cara Hapus Data Pribadi di Aplikasi Pinjol

Begitu turis memasuki pintu masuk perbatasan itu, smartphone dan perangkat elektronik mereka wajib dibuka aksesnya, kamera juga dilarang dalam mode terkunci. Kemudian perangkat dipisahkan dari pengguna untuk diperiksa dan turis nanti menunggu perangkat mereka paling tidak sejam. 

Untuk perangkat iPhone, petugas akan mencolokkan ke alat pembaca (reader) yang memindai perangkat Apple tersebut. Untuk ponsel Android, petugas akan memasang aplikasi yang punya fungsi sama untuk membaca perangkat tersebut. 

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Dalam penyelidikan tim Guardian tersebut, turis tidak mendapat penjelasan lebih lanjut dari otoritas, soal apa alasan memasang aplikasi serta informasi apa saja yang dikumpulkan dari aplikasi tersebut. Investigasi menunjukkan, siapa pun yang masuk ke China melalui pintu perbatasan Irkesham di perbatasan Kyrgyztan, secara rutin menyerahkan ponsel mereka untuk mendapat pemeriksaan dari petugas perbatasan. 

Analisis tim Guardian dan pakar siber menunjukkan, aplikasi mata-mata yang dipasang pada smartphone turis dibuat oleh perusahaan China. Aplikasi itu mencari istilah yang berkaitan dengan ekstremisme Islam sampai Inspire, majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan Al Qaeda. Aplikasi itu juga mengendus berbagai manual menggunakan operasi senjata.

 

Selain itu, aplikasi mata-mata itu mencari informasi seperti puasa selama Ramadan, literatur Dalai Lama sampai musik band metal Jepang, Unholy Grave.

Analisis pada aplikasi mata-mata juga menunjukkan, aplikasi itu dirancang mengunggah informasi pada ponsel ke server di kantor perbatasan. 

Terkait dengan temuan ini, Guardian mengatakan otoritas China yang dikontak belum memberikan jawaban sampai berita ini dipublikasikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya