Beberapa Bulan Lagi, Indonesia Tentukan Frekuensi 5G
- wartaekonomi
VIVA – Pemerintah Indonesia akan memutuskan frekuensi untuk dalam Kongres Radio Dunia (World Radio Congress) di Mesir pada Oktober-November 2019. Setelahnya, pemerintah akan membicarakan penggunaan 5G dari aspek ekonomi.
Dengan begitu, operator dapat memilih model bisnis terbaik untuk jaringan 5G. Semuanya akan dibicarakan dalam working group Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan komunitas dan operator telekomunikasi.
"Setelah menentukan frekuensi, kami akan diskusikan tentang monetisasi 5G, bagaimana model bisnis terbaik yang diterapkan operator untuk layani masyarakat dengan 5G?" ujar Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail ketika ditemui di ICE BSD, Tangerang, Senin (1/7/2019).
Frekuensi 3,5 Ghz jadi salah satu pilihan yang dipertimbangkan oleh Kemenkominfo untuk memasang jaringan 5G. Namun, saat ini spektrum 3,5 Ghz sedang digunakan untuk lalu lintas data satelit.
"Kami sedang upayakan melakukan studi agar satelit ini (extended sea satelite) dapat beroperasi secara co-existing agar bisa berdampingan tanpa saling ganggu," imbuh Ismail.
Ismail menilai, 5G memang penting untuk menyediakan kualitas hidup lebih baik di era industri digital. Namun, satelit juga penting untuk melengkapi konektivitas jaringan fiber optik .
"Saya rasa ini jadi isu penting yang harus kami bahas sebelum mengambil keputusan beberapa bulan lagi di WRC Mesir," katanya.
Karena itulah, Ismail dan tim akan mendiskusikan hal tersebut dalam Pertemuan ke-25 APT Wireless Group (AWG-25) yang dihelat mulai hari ini hingga Jumat (5/7/2019).
Namun, menurutnya, secara prinsip, Indonesia akan mengikuti ekosistem 5G terbaik supaya biaya investasi para operator telekomunikasi bersifat efisien.