Alat Peraga Bumi di Museum Gunung Merapi Jadi Sasaran Vandalisme
- VIVA.co.id/Cahyo Edi
VIVA – Sebuah alat peraga yang menjadi koleksi Museum Gunung Merapi (MGM) di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, menjadi sasaran vandalisme. Vandalisme ini menyasar tiga koleksi milik MGM yang ada di ruang peraga statis dan dinamis.
Kepala Tata Usaha UPT MGM, Ari Triyono mengatakan tiga koleksi yang menjadi sasaran vandalisme. Ketiga koleksi itu adalah materi tentang evolusi bumi yang berada di lantai dua MGM.
Ari menyebut vandalisme pada koleksi MGM terjadi sejak setahun yang lalu. Hanya saja sejak beberapa waktu belakangan ini, vandalisme yang menyasar koleksi MGM semakin banyak jumlahnya.
"Ini mungkin salah satu ulah dari pengunjung yang coret-coret. Mungkin iseng atau apa, memang mungkin kita melihat ini di satu tahun ini sudah ada tapi belum sebanyak ini ya. Mungkin ada yang ikut-ikut (coret-coret) sehingga tambah banyak," ujar Ari di Yogyakarta, Kamis, 27 Juni 2019.
Ari menerangkan pihak MGM telah berupaya melakukan sejumlah langkah untuk mengawasi aksi vandalisme pada koleksinya. Diantaranya dengan memberi arahan dan imbauan kepada setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam MGM. Selain itu juga menyediakan jasa pemandu, pengamanan sekuriti dan kamera CCTV.
"Memang tidak bisa setiap saat kita mengawasi dan memantau pergerakan pengunjung. Tapi kita secara persuasif selalu beri penjelasan dan informasi ke pengunjung, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, termasuk memegang alat peraga," ungkap Ari.
Ari menjelaskan vandalisme pada koleksi alat peraga MGM dibuat dengan pulpen maupun benda tajam seperti kunci. Vandalisme ini pun menyisakan bekas berupa tulisan yang dibuat dari pulpen maupun kunci.
Ari menjabarkan vandalisme pada koleksi ini telah dilaporkan ke Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Ari lewat laporan itu, nantinya koleksi MGM yang menjadi sasaran vandalisme bisa segera diganti.
"Sudah kita laporkan saat koordinasi dengan teman-teman Badan Geologi terkait materi koleksi yang dicoret-coret seperti itu. Tapi saat ini belum bisa kita perbarui dengan materi yang sama," papar Ari.
Ari menambahkan jika pihak MGM menyayangkan tindakan vandalisme tersebut. Ari pun berharap vandalisme di MGM tak lagi terjadi ke depannya.
"Karena sebenarnya museum sebagai pusat informasi dan pengetahuan, dengan seperti ini kita menyayangkan. Harapan kita pengunjung museum bisa bertindak arif dan menaati peraturan," imbuh Ari.