Perilaku Jorok Kencing di Kolam Renang Bisa Ketahuan dengan Cara Ini
- Twitter/irisvicencio
VIVA – Beberapa orang masih suka memiliki kebiasaan buruk yaitu buang air kecil saat berada di kolam renang maupun pemandian air panas. Padahal hal itu bisa berdampak buruk. Tanpa mereka sadari, jika klorin yang terkandung dalam air kolam renang bereaksi dengan urin, akan menghasilan zat kimia yang dapat mengiritasi mata dan paru-paru.
Dengan perkembangan zaman, saat ini para peneliti dapat mengukur konsentrasi urin dalam kolam renang. Mereka membutuhkan beberapa zat kimia untuk melakukan pengetesan, salah satunya kalium asesulfame yaitu pemanis buatan yang digunakan dalam makanan dan minuman. Bahan kimia ini juga disebut Ace-K.
Teknik ini dapat membantu penjaga kolam renang untuk memutuskan kapan mereka harus mengganti sebagian atau seluruh air di dalam kolam. Tetapi penelitian ini bukan bermaksud untuk membuat manager kolam renang harus melakukan pengurasan air. Namun lebih ditekankan kepada membuat peringatan "Jangan Buang Air di Dalam Kolam".
Sebenarnya, air seni di kolam tidak begitu bermasalah. Karena urin orang sehat biasanya steril, atau bebas kuman. Hal tersebut disampaikan oleh Lindsay Blackstock, yakni seorang ahli kimia analitik di Universitas Alberta di Edmonton, Kanada.
Tetapi masalah dapat muncul ketika klorin yang berada di kolam renang bereaksi dengan urin, karena dapat memicu produksi senyawa kimia baru dalam jumlah banyak, misalnya trikloramin, yang dikenal sebagai penyebab iritasi.
Oleh karena itu, yuk ingatkan teman dan keluargamu supaya tidak buang air sembarangan saat berada di kolam renang.
Laporan: Livia Fetrianah