Ogah Diperas Hacker, Artis Cantik Nekat Unggah Foto Bugil di Medsos
- instagram.com/bellathorne
VIVA – Penyanyi dan aktris berkebangsaan Amerika Serikat, Bella Thorne menjadi salah satu korban kejahatan peretas. Ponsel Bella diambil alih dan foto-foto telanjangnya dicuri yang kemudian digunakan untuk memeras perempuan 21 tahun itu.
Dikutip dari situs Metro, Selasa, 18 Juni 2019, Bella dikabarkan diminta untuk membayar tebusan pada hacker, jika tidak ingin foto-foto pribadinya disebarluaskan.
Namun yang dilakukan Bella selanjutnya justru di luar dugaan. Alih-alih menuruti keinginan peretas, ia malah memposting foto dirinya di Twitter. Ia melakukan hal itu karena tidak ingin diperas dan sebagai simbol perlawanan.
"Kemarin selama 24 jam ponsel saya telah diretas. Saya mendapat ancaman yang menggunakan foto telanjangku. Saya merasa jijik, saya merasa diawasi. Seseorang telah mengambil sesuatu yang istimewa diriku, yang padahal aku ingin hanya satu orang yang melihatnya," tulisnya dalam postingannya.
Gambar yang diunggah tidak hanya menunjukkan foto telanjang Bella, namun juga percakapan dengan hacker. Dengan mengunggah foto pribadinya ke Twitter, Bella merasa kembali mendapat kuasa penuh atas dirinya. Ia juga menyebut telah bekerjasama dengan FBI (Federal Bureau of Investigation) untuk mengungkap peretas.
Bella yakin bahwa peretas yang terlibat sepertinya seorang yang masih berusia 17 tahun. Oleh sebab itu, meski dia tidak lagi marah, namun tetap ingin memberinya pelajaran.
"Dia masih anak-anak, saya tidak ingin seluruh hidup anak itu hancur karena tidak berpikir jernih dengan melakukan hal tersebut. Dia jelas pintar dan seharusnya bisa membantu komunitas dan aliansi kami," ujarnya.
Menurutnya, meskipun peretas itu memiliki sisi yang buruk, namun kita tidak bisa menghancurkannya. Justru seharusnya membangun sisi baik orang tersebut.
Dalam kasus ini, Bella bukanlah artis pertama yang foto 'syur'-nya dicuri, dulu juga ada Jennifer Lawrence, Rihanna dan Kate Upton.
Peretas Makin Sadis
Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky telah mengungkap kampanye berbahaya baru dan berkelanjutan yang mengeksploitasi perangkat lunak populer, seperti Foxit PDF Editor.
