Bahaya WiFi Publik dan 8 Tips Supaya Ponselmu Enggak Di-hack

Free wifi.
Sumber :
  • Instagram/@richardsydneyallen

VIVA – WiFi publik merupakan bagian dari gaya hidup modern. Masyarakat banyak menggunakannya untuk mengakses beragam informasi di internet hingga bertransaksi di situs belanja online.

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Kehadiran WiFi publik yang umumnya gratis ini tentu menghadirkan kenyamanan untuk selalu terhubung dengan internet. Namun sesuatu yang gratis belum tentu menjamin keamanan, malah cenderung berisiko merugikan bagi pengguna. 

Tanpa disadari, ada ancaman dari eksploitasi WiFi publik. Yang paling umum adalah serangan Man in the Middle (MitM), di mana seorang peretas mencegat komunikasi antara dua pihak, kemudian mencuri informasi pribadi korban yang dapat disalahgunakan peretas untuk keuntungan mereka.

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

Dari studi perusahaan keamanan siber, ESET APAC, diketahui bahwa sebagian besar konsumen saat bertransaksi di situs belanja online, memilih secure payment. Namun mereka terindikasi tidak siap dalam melindungi informasi atau data pribadi tersebut. 

Hanya 39 persen responden memastikan bahwa transaksi mereka dilakukan di situs yang dapat dipercaya, sebelum melanjutkan untuk melakukan transaksi. 

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Artinya, hasil penelitian ini menjadi pertanda bahwa pengguna internet di kawasan Asia Pasifik sudah terbiasa dalam berbagai aktivitas online, tapi ada kesenjangan dalam pengetahuan tentang praktik terbaik dan sehat dalam aktivitas online tersebut, termasuk di antaranya pengetahuan tentang bahaya penggunaan WiFi publik untuk transaksi online. 

Kesenjangan antara pengetahuan dan kekhawatiran pembeli dan tindakan mereka adalah masalah yang perlu segera ditangani melalui edukasi yang berkelanjutan oleh semua stakeholder.

IT Security Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan, “Kenyataannya adalah, jenis hotspot WiFi berbahaya ini dapat ditemukan di banyak tempat umum, jadi mengambil tindakan pencegahan sangat penting untuk memastikan para penjahat siber tidak mencuri data, kata sandi, memata-matai Anda, dan berbagai skenario jahat lainnya,” sebagaimana dikutip dari keterangan pers, Senin, 17 Juni 2019.

Yudhi lantas berbagi tips keamanan siber yang dapat digunakan semua orang agar terhindar menjadi korban akibat diretas melalui WiFi publik. Berikut ini di antaranya:

1. Pembeli online harus menghindari penyimpanan informasi pembayaran di portal pengecer, untuk mencegah kemungkinan hilangnya data melalui pelanggaran data. Pastikan bahwa transaksi dilakukan pada jaringan aman dan bukan pada jaringan publik.

2. Pembeli online juga harus selalu memastikan bahwa situs web tempat mereka melakukan transaksi aman, dan bahwa mereka ada di situs web resmi pengecer.

3. Tautan dari banner iklan berpotensi menyebabkan pembeli online ke situs imitasi pengecer, yang dilakukan dalam upaya mencuri data pribadi dan keuangan.

4. Untuk terhubung ke internet saat bepergian atau di tempat umum gunakan fitur hotspot ponsel Anda.

5. Jika Anda benar-benar harus terhubung ke jaringan WiFi publik, pastikan untuk terhubung ke yang sah. Terkadang peretas akan membuat jaringan imitasi (kembaran berbahaya atau spoof) untuk menipu Anda agar masuk ke jaringan dengan nama yang sama. Tidak ada salahnya untuk memverifikasi dengan fasilitas yang tepat untuk terhubung.

6. Cobalah untuk menghindari masuk ke layanan sensitif seperti aplikasi perbankan, email atau transaksi online.
Pertimbangkan untuk menggunakan layanan seluler ponsel cerdas Anda, yang selalu lebih aman daripada WiFi umum.

7. Gunakan layanan keamanan dasar seperti antivirus dan pertimbangkan VPN.

8. Jika Anda mencari perangkat lunak keamanan terkemuka, ada banyak yang bagus di luar sana yang mencakup hampir semua sistem operasi. Misalnya, ESET Smart Security Premium melindungi perangkat Windows dan Mac Anda dari ancaman dunia maya, dan meningkatkan peluang pemulihan jika perangkat Anda hilang atau dicuri (Mac juga rentan terhadap malware/virus). (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya