Twitter Tak Sengaja Hapus Akun Antikomunis
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA – Media sosial Twitter mendapat kecaman dari pengguna, karena telah menangguhkan beberapa akun yang menggunakan bahasa China. Penangguhan dilakukan, ketika Negeri Tirai Bambu itu sedang memasuki waktu yang begitu sensitif.
Dikutip dari situs Business Insider, Senin 3 Juni 2019, penangguhan akun dilakukan menjelang peringatan bentrokan berdarah pada 4 Juni, yang terjadi antara demonstran dengan pemerintah pada 1989.
Ada lebih dari 100 akun yang terdampak. Para pemilik akun diketahui, berasal dari kalangan aktivis, mahasiswa, pengacara hak asasi manusia, dan nasionalis. Senator Amerika Serikat, Marco Rubio menjadi salah satu yang terdampak.
Pendiri dan Editor ChinaChange.org, Yaxue Cao yang telah mendengar klarifikasi dari Twitter, yang mengklaim bahwa hal itu dilakukan tanpa sengaja.
"Twitter sedang membersihkan bot Communist Party of China (CCP), tapi secara tidak sengaja turut menangguhkan 1.000 akun anti-CCP. Itu tidak masuk akal," ungkap Cao.
Akhir tahun lalu, Kementerian Keamanan Publik China mulai menargetkan pengguna Twitter, di mana Presiden Xi Jinping berupaya keras untuk menekan penggunaan aktivitas internet.
Pemerintah Negeri Panda itu juga membentuk pasukan polisi khusus, yang didedikasikan untuk menemukan, menahan dan menginterogasi pengguna. Mereka yang ketahuan dan diinterogasi, kemudian diminta untuk menghapus unggahan tersebut.