Ramadan, Pengguna Waze Bertambah

Tampilan Waze.
Sumber :
  • Dok. Viva.co.id

VIVA – Selama bulan Ramadan di Indonesia, Waze mencatat adanya kenaikan jumlah waktu bepergian penggunanya. Platform peta digital itu mencatat waktu bepergian meningkat 44 persen dibanding bulan-bulan lainnya.

Kemenhub Resmi Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya

Menurut pihak Waze, biasanya pengguna menghabiskan 29 kilometer per hari. Sedangkan lalu lintas juga diprediksi meningkat sampai 98 persen.

Antara pukul tiga sore dan delapan malam menjadi jam sibuk di kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan dan Bandung. Sedangkan lalu lintas terpadat adalah pukul lima sore.
 
Waze memiliki lebih dari 4 juta pengguna aktif yang menghabiskan waktu di jalan rata-rata 81 menit per harinya juga mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 26 persen selama bulan Ramadan.

Marshanda Lakukan Hal Ini Hingga Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 20 Kg

"Kebiasaan di sini adalah orang-orang akan bergegas pulang ke rumah atau ke tempat makan selama waktu sibuk supaya bisa hadir tepat waktu untuk berbuka puasa dengan keluarga dan teman," kata Country Manager Waze Indonesia, Marlin R. Siahaan, dalam pernyataannya, Jumat, 31 Mei 2019.

Dia menambahkan kecenderungan untuk orang cepat pulang membuat mereka mencari rute alternatif menghindari kemacetan. Waze menjadi pilihan untuk itu.

Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Pencarian rute alternatif itu juga yang menjadi alasan Waze mendapatkan pengguna baru.

Sedangkan pada Ramadan tahun lalu ada tiga destinasi utama yang sering dilakukan. Pertama toko serba ada yang mencapai 4,1 juta navigasi, restoran dan outlet makanan (1,5 juta navigasi) dan warung kopi (391 ribu navigasi). Bulan puasa juga menjadi waktu tersibuk pom bensin khususnya saat mudik lebaran.
 
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, navigasi pada aplikasi Waze umumnya meningkat selama Idul Fitri, dimana orang-orang mengambil manfaat pergi mudik atau berkendara ke tujuan wisata,” Marlin menambahkan.

Tahun lalu penunjuk navigasi tertinggi adalah di Medan dengan 87 persen lalu 62 persen di Semarang. Lalu kota-kota lainnya ada Surabaya (42 persen), Bandung (34 persen), dan Jakarta (20 persen).

Waze juga mencatat kilometer tertinggi dilakukan di Semarang dengan 148 persen. Kota itu diikuti dengan  Surabaya (95 persen), Bandung (53 persen), Medan (48 persen), dan Jakarta (25 persen).

“Hal ini terjadi karena orang diharuskan mengemudi lebih jauh dari segi jarak di Semarang,” kata dia.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo meninjau stasiun dukuh atas BNI [dok. Humas PT KAI/LRT Jabodebek]

Tinjau Stasiun Dukuh Atas BNI, Dirut KAI: Contoh Nyata Inovasi Integrasi Transportasi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmen untuk selalu menyediakan fasilitas-fasilitas unggulan di moda LRT Jabodebek.

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2024