Banyak yang Berbahaya, VPN Berbayar Diklaim Aman

Ilustrasi sejumlah ikon media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Virtual Private Network atau VPN sedang banyak diunduh ramai-ramai oleh warganet Tanah Air. Pengguna memasang aplikasi VPN untuk tetap dapat mengakses media sosial yang baru-baru ini dibatasi oleh pemerintah. Sayangnya tidak banyak yang tahu, ada beberapa jenis VPN yang berbahaya.

Rusia Ancam Blokir VPN Nakal

Dikutip dari situs Restore Privacy, Kamis 23 Mei 2019, VPN dengan jenis gratis terbagi menjadi dua. Pertama, jenis unlimited free VPN. Jenis ini biasanya menghasilkan uang untuk pemiliknya dengan cara tertentu dan terbukti cukup berbahaya, meski mereka memiliki nilai tinggi dalam ulasan pengguna dan menjadi VPN yang direkomendasikan di berbagai situs web.

Sebagian besar akan membocorkan alamat IP pengguna, mengumpulkan dan menjual data pengguna ke pihak ketiga dan menyebabkan perangkat terinfeksi malware.

VPN Memang Mengerikan, Amerika Serikat Saja Sampai Takut

Jenis kedua yakni premium VPN, yang basisnya menggunakan model bisnis sampel gratis. Jika kamu menyukai hal yang berbau gratis, lebih baik menggunakan premium VPN. Ada tiga premium VPN yang menawarkan data gratis dan tampaknya memiliki reputasi yang bagus.

TunnelBear

Cegah Pencurian Data, Menkominfo Rudiantara Imbau Uninstall VPN

Layanan VPN gratis yang berbasis di Kanada ini menawarkan 50 MB data gratis. Paket berbayar mulai dari harga US$5 per bulan atau sekitar Rp72 ribu. Tapi saat uji coba dimutakhirkan ke paket berbayar, TunnelBear tidak bekerja dengan baik dan tidak direkomendasikan.

Trust.Zone

Layanan VPN yang berbasis di Seychelles, Afrika timur ini menawarkan uji coba gratis 3 GB per tiga hari. Harganya mulai dari US$3,33 per bulan atau sekitar Rp48 ribu. Pengujian aplikasi berjalan dengan baik, tapi kelemahannya mereka hanya menawarkan VPN khusus Windows.

Windscribe

Layanan yang berbasis di Kanada ini menawarkan data hingga 10 GB, dengan paket berbayar mulai dari US$4 atau Rp 58 ribu. VPN ini layak digunakan, meskipun kurangnya ada di kecepatan dan keandalan.

Meskipun diklaim aman, namun tetap saja kita harus waspada. Pasalnya, semua aplikasi akan meminta akses ke dalam smartphone, termasuk akses lokasi.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Godok Aturan VPN Gratis, Kominfo: Jangan Marahnya ke Pemerintah

Mereka segera melakukan pembicaraan dengan APJII.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2019