Nokia Ingin Ambil Kesempatan dari Konflik Huawei dan AS

Nokia.
Sumber :
  • yle.fi

VIVA – Nokia ingin mengambil kesempatan dari konflik dagang antara Huawei dan Amerika Serikat.

Prabowo Optimis Kepemimpinan Presiden Terpilih Trump Bawa Terobosan Positif

Kepala Eksekutif Nokia, Rajeev Suri, mengaku bahwa peluang tersebut ada tetapi sifatnya jangka panjang. Seperti diketahui, Nokia ikut ambil bagian dari perlombaan pemasangan teknologi 5G.

"Mungkin ada peluang tapi jangka panjang. Yang pasti lebih jauh dari itu dan masih sulit dikatakan untuk saat ini," kata Suri, seperti dikutip dari Livemint, Rabu, 22 Mei 2019.

2 Teknologi Diyakini Cocok untuk Iklim Tropis seperti Indonesia

Sejumlah analis menduga Nokia dan rekan sejawatnya di Swedia, Ericsson, bisa menarik keuntungan dari ketegangan AS dan Huawei yang merupakan pemasok terbesar jaringan teknologi seluler.

Meski begitu, Suri mengakui bila Nokia lamban menjalankan teknologi 5G. Alasannya karena aksi korporasinya dengan membeli Alcatel-Lucent.

5 Legislator AS dari Partai Demokrat Kompak Terima Ancaman Bom di Rumahnya

Ia pun pernah mengalami kerugiaan setelah gagal memasok peralatan telekomunikasi 5G dengan tepat waktu.

Alhasil, pada April 2019, Nokia mengumumkan kerugian kuartal yang mengejutkan akibat kegagalan tersebut. "Kami tertinggal dalam hal 5G selama beberapa pekan, bahkan hingga bulan," ungkapnya.

Kendati demikian, Suri mengaku telah berhasil menambah kontrak 5G komersial baru sejak melaporkan kinerja perusahaan di kuartal I 2019 pada akhir April 2019.

"Kami sekarang punya memiliki 37 kontrak komersial 5G dengan pelanggan ternama seperti T-Mobile, AT&T, STC, dan Telia," ujarnya.

Sebelumnya, Huawei harus menerima pil pahit saat AS memasukkannya bersama 70 afiliasi ke dalam Entity List. Daftar itu melarang Huawei membeli komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya