Masuk Daftar Hitam AS, Pendiri Huawei: Karena Kami Ambisi di Puncak
- Instagram/@viktorijanikolovskamk
VIVA – Pendiri Huawei, Ren Zhengfei akhirnya angkat bicara soal masalah yang terjadi dengan perusahaan selama sepekan terakhir. Dia menyalahkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas langkah Google ‘menceraikan’ Huawei.
Zhengfei mengatakan, konflik dengan Amerika Serikat terjadi karena semua orang di Huawei berambisi untuk mengantarkan perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini berada di puncak pasar smartphone dunia.
"Untuk cita-cita ini, akan ada konflik dengan Amerika Serikat cepat atau lambat," kata dia dilansir laman BGR, Selasa 21 Mei 2019.
Zhengfei menekankan kembali, aspek yang akan dilakukan perusahaan begitu ‘perang’ dengan Amerika Serikat. Salah satunya adalah Huawei siap dalam pengerjaan Plan B untuk sistem operasi mobile yang menggantikan Android.
Dia juga menegaskan jaringan 5G yang dikerjakan perusahaannya. Bukan hanya politikus AS yang meremehkan Huawei, Zhengfei meyakini, pesaing tak mampu mengejar ketertinggalan mereka dari Huawei dalam dua atau tiga tahun lagi.
Soal lisensi sementara 90 hari yang dikeluarkan oleh pemerintah AS, Zhengfei mengatakan, langkah itu tidak berdampak banyak untuk Huawei. "Lisensi sementara 90 hari tidak berdampak banyak untuk kami. Kami siap," kata dia.
Sebelumnya, Amerika Serikat merilis lisensi sementara selama 90 hari untuk Huawei. Jadi raksasa China itu bisa menggunakan teknologi AS yang sudah berlisensi selama periode itu. Sedangkan penggunaan teknologi baru dan model smartphone yang membutuhkan lisensi baru tetap harus mengajukan permohonan.