Kominfo: Tak Ada Penanganan Khusus Media Sosial Jelang 22 Mei 2019

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Jelang pengumuman hasil Pemilu 22 Mei 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika tak menyiapkan khusus penanganan berita hoaks di media sosial. 

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

"Kalau hoaks selalu kita tangani. Enggak, semuanya sama. Kita cuma tambah orangnya aja," kata Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, di Gedung Kominfo, Senin 20 Mei 2019. 

Dia menyatakan, Kominfo bekerja sama dengan Bawaslu soal hoaks Pemilu akan terus berjalan hingga ada penetapan presiden dan wakil presiden. 

"Iya, Bawaslu sama KPU kita jaga terus," ujar dia. 

Sebelumnya Kominfo merilis jumlah hoaks sepanjang April 2019. Bulan lalu tercatat 486 berita bohong yang ditemukan. 

Dari jumlah itu, 209 di antaranya merupakan kategori politik. Terdiri dari serangan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu, baik KPU dan Bawaslu. 

Peningkatan jumlah berita bohong itu bukan hanya saat Pemilu 17 April 2019 saja. Namun juga terjadi sebelum dan juga sesudahnya. 

Total hoaks dari kategori politik, sejak Agustus 2018 hingga April 2019 berjumlah 602 hoaks. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan kategori lain. 

Sedangkan kategori pemerintahan ditemukan 210 hoaks, kesehatan 200 hoaks, 159 hoaks tentang fitnah dan 113 berita bohong soal kejahatan. (ren)