Fakta Sains tentang Kebiri, Seperti Lord Varys di Game of Thrones
VIVA – Serial fantasi Game of Thrones bertebaran adegan dan percakapan tentang kasim. Lord Varys menjadi tokoh kasim yang paling populer, namun masih ada lagi lainnya, yaitu Grey Worm dan pasukan Unsullied, yang dalam cerita tersebut telah sengaja dipotong kemaluannya sejak bayi.
Selain itu, ada pula Theon Greyjoy. Ia terpaksa menjalani sisa hidup tanpa organ reproduksi setelah disiksa dan dipotong oleh Ramsay Bolton secara sadis.
Karena Game of Thrones, banyak fans menjadi penasaran kemudian mempelajari apa itu kasim dan kehidupannya. Istilah kasim menggambarkan seseorang yang telah dikebiri, mereka kehilangan kesuburan karena buah zakarnya telah dibuang.
Terlepas dari scene film yang memukau, apakah sebenarnya kasim hanya hidup di masa lampau? Mengutip dari Realclearscience, 10 Mei 2019, di zaman modern pun ada kasim.
Disebutkan di artikel yang tayang pada tahun 2013 tersebut, sebanyak 600.000 pria di Amerika Utara hidup sebagai kasim karena alasan medis. Sebagian besar mereka menderita kanker prostat.
Dari sudut pandang medis, testosteron yang merupakan hormon seks utama pria, dianggap memberi kontribusi besar pada pertumbuhan tumor dan kanker di prostat. Jadi, sebagai cara untuk menghambat penyebaran kanker, banyak dokter merekomendasikan untuk mematikan sumber utama hormon, yaitu testis.
Praktik pemotongannya pun ada beberapa cara, baik secara pembedahan yang mana testis dikeluarkan, atau secara kimia, yaitu pasien menerima obat anti-androgen atau suntikan hormon wanita Depo-Provera.
Baik metode bedah dan kimia memiliki efek yang sama. Tingkat testosteron berkurang secara drastis. Ini pada gilirannya menimbulkan sejumlah efek samping.
"Seorang pria dewasa yang dikebiri akan kehilangan otot tetapi bertambah gemuk. Dia dapat mengalami hot flashes," jelas Richard Wassersug dari Pusat Penelitian Australia untuk Seks, Kesehatan, dan Masyarakat. Wassersug sendiri adalah seorang kasim.
Hot flashes adalah gejala menopaus yang paling umum. Biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, dan rasa kesemutan di jari-jari. Ini merupakan hal yang normal.
"Seperti yang dialami wanita saat menopaus. Dia akan kehilangan rambut tubuh, dan penisnya akan menyusut. Ereksi akan jarang dan lemah, jika itu terjadi terus, dia akan mandul," tambahnya.
Selain karena faktor kesehatan, menurut artikel yang ditulis Ross Pomeroy itu, seorang pria bisa saja secara sadar meminta dikebiri lantaran didorong oleh alasan psikologis. Misalnya pengalaman buruk berupa pelecehan yang berkelanjutan selama masa kanak-kanak, homoseksualitas, dan paparan terhadap pengebirian hewan.
Contoh kasus lagi, misalnya seorang pedofil yang sangat ingin bebas dari kelainan yang ia alami, maka kemudian memutuskan bahwa dikebiri adalah solusi yang baik.
"Saya dikebiri karena dorongan seks saya di luar kendali. Saya berhutang untuk membiayai obrolan-obrolan di telepon. Saya membeli banyak film porno. Dibayar untuk seks dan bertemu seseorang yang melecehkan saya dan mengambil uang saya. Hidupku berantakan. Saya perlu menghentikan tindakan itu," pernyataan dari anonim.
Berita baiknya adalah banyak dari kisah-kisah ini berujung pada akhir yang bahagia. "Kebanyakan kasim senang dengan hasil pelemahan (pengebirian) mereka," catat Wassersug dalam penelitian di tahun 2007.
"Meskipun ada anggapan bahwa kekurangan androgen bisa menyebabkan depresi, kasim yang sukarela tampaknya berfungsi dengan baik secara psikologis dan sosial."
Terlepas dari itu, jika Lord Varys bersikap sering menyembunyikan status kasimnya karena takut stigmatisasi, Wassersug menganggap bahwa hal tersebut sebaiknya diubah.
"Semua orang harus sadar bahwa banyak pria dikebiri secara kimiawi atau pembedahan karena berbagai alasan, dalam masyarakat Barat kontemporer," kata Wassersug.