Terkuak, Bangun 'Satria' Lebih Mudah dari Palapa Ring
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA – Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Latif, meyakini Satelit Republik Indonesia atau Satria meluncur tepat waktu, atau pada 2022. Hal ini dikarenakan tantangannya jauh lebih sedikit.
"Kami pastikan bahwa Satria hampir pasti paling mudah tantangannya. Ini karena enggak ada isu lahan. Hal yang berbeda dengan Palapa Ring. Konstruksinya pun dilakukan di pabrikan jadi tidak ada isu lingkungan. Kami yakin meluncur tepat waktu," kata dia di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.
Dengan begitu, Anang berharap Satelit Satria dan Palapa Ring secepatnya meluncur sehingga dapat saling mengisi satu sama lainnya. Terkait Palapa Ring, ia menyebut tantangannya masalah keamanan.
Selain itu, ada kesulitan medan dari wilayah yang akan dipasang menara. Anang mengaku pengangkutan logistik dilakukan melalui helikopter.
"Rata-rata bobotnya 80-100 ton yang harus diangkut. Persoalannya sekarang adalah bagaimana memindahkan material di atas dengan helikopter yang sudah ada," paparnya.
Masalah belum selesai karena satu helikopter hanya bisa mengangkut tiga ton per satu perjalanan. Anang mengatakan helikopter harus bekerja 20-40 kali untuk membawa seluruh bagian menara atau tower.
"Kejadian ini sebagian besar berada di pegunungan di Papua dan Papua Barat. Sedangkan wilayah lainnya sudah selesai," ungkap Anang. Tantangan selanjutnya yaitu pengadaan tanah.
Ia lalu memberi contoh Pulau Jawa. Jika ada tanah tersedia kemudian harganya mahal maka akan dilakukan negosiasi. Namun, untuk tanah di wilayah timur, negosiasi dilakukan mengikuti adat-istiadat atau rundingan keluarga.
"Palapa Ring Timur sudah 96 persen untuk konstruksinya. Empat persen yang tersisa ini ibarat soal ujian yang sulit. Kami targetkan pertengahan tahun ini selesai, dan ditargetkan tanggal 17 Agustus nanti meluncur," tutur Anang.