Merger Operator, Menkominfo Singgung Pemilik Berduit Banyak
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Konsolidasi antaroperator telekomunikasi bukan lagi menjadi persoalan level manajemen, tapi sudah menjadi pembahasan pemegang saham perusahaan.
"Kontrol merger itu bukan di pemerintah. Ada di pemegang saham," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam Talkshow dan Seminar Indonesia Technology Forum di Jakarta, Kamis 2 Mei 2019.
Dia mengakui tidak mudah memengaruhi para pemegang keputusan dalam konsolidasi operator telekomunikasi. Apalagi jika para pemegang saham memiliki duit yang banyak. Padahal konsolidasi dilakukan bisa untuk menyehatkan industri.
Rudiantara mengatakan, salah satu isu paling mengemuka mengenai konsolidasi ini adalah soal frekuensi. Bagaimana formula kepemilikan frekuensi usai konsolidasi terjadi.
"Kenapa terjadi isu itu, karena tidak ada keyakinan dari industri dan operator mengenai ketersediaan frekuensi," ujarnya.
Selain frekuensi, penomoran seluler juga menjadi masalah berikutnya. Rudiantara menjelaskan, operator sudah mendapatkan alokasi penomeran. Dia mengatakan, penomeran tidak bisa dipindahtangankan kepada operator lainnya.
Soal jumlah yang ideal untuk operator, Rudiantara mengatakan, tiga operator masih terjangkau layanan akhir bagi pengguna. Sedangkan untuk konsolidasi, pemerintah masih dalam tahap mendorong.
"Pemerintah dalam hal ini saya saat ini belum dalam level memaksa. Tapi level bukan hanya menyerahkan tapi ya menyarankan, saya sarankan, mengimbau saya imbau," kata Rudiantara. (ren)