Viral Foto Gorila Selfie, Ini Alasannya Menurut Para Ahli
- Virunga National Park
VIVA – Dua gorila di Taman Nasional Virunga di Kongo telah mencuri perhatian di dunia maya lantaran foto selfie-nya. Dalam foto tersebut, gorila bernama Ndakazi dan Ndeze itu terlihat berdiri dengan dua kaki bergaya sedemikian rupa seolah menirukan sang penjaga taman (ranger).
Seperti dilansir dari Science Alert, Selasa, 24 April 2019, seorang pejabat taman mengatakan gorila itu memang meniru pengasuh yang telah membesarkan mereka.
Innocent Mburanumwe, wakil direktur Taman Nasional Virunga, mengatakan kepada BBC Newsday bahwa primata biasanya tidak berdiri kecuali dalam keadaan ia sangat ingin tahu pada sesuatu.
"Ketika mereka sangat ingin tahu, mereka harus berdiri dan melihat apa yang harus mereka lihat," kata Mburanumwe. Dia menambahkan bahwa karena gorila telah tumbuh di sekitar manusia, mereka telah belajar meniru perilaku seperti itu.
Foto selfie gorila itu telah mengumpulkan lebih dari 42.000 like di Facebook, Instagram, dan Twitter. Tak sedikit pula warganet yang ikut membagikannya.
Taman Nasional Virunga memberi keterangan melalui Facebook: "Para gorila itu selalu bertingkah nakal jadi ini adalah potret sempurna dari kepribadian sejati mereka. Juga, tidak mengherankan melihat betina-betina ini berdiri dengan kedua kaki mereka, karena sebagian besar primata merasa nyaman berjalan tegak (bipedalisme) dalam waktu singkat."
Sementara itu, ahli membenarkannya. Roberta Salmi, direktur Primate Behavioral Ecology Lab di University of Georgia, mengatakan kepada The Washington Post, kera di alam liar diketahui menggunakan postur tegak untuk berbagai hal, seperti meraih buah di pohon, berjalan di air atau menunjukkan sikap dominan.
Misalnya, katanya, gorila silverback dataran rendah barat dapat berdiri dan memukuli dadanya untuk menunjukkan agresi terhadap jantan lain.
Frans de Waal, seorang primatolog dan profesor psikologi di Emory University, mengatakan dalam email ke The Washington Post bahwa hewan, secara umum, cenderung meniru pengasuh manusia mereka, termasuk ekspresi wajah dan postur, misalnya.
Primata bahkan lebih mungkin untuk melakukannya, katanya, karena mereka memiliki "postur tubuh serupa" yang membuatnya lebih mudah.
"Para antropolog membuat masalah besar tentang manusia menjadi bipedal, tetapi sebenarnya sama sekali tidak sulit bagi kera," tambahnya.
Lantas, apa alasan gorila meniru sikap yang dilihat dari pengasuhnya? De Waal mengatakan hal itu bukan karena mereka pikir menyenangkan, tetapi sebab gorila mengidentifikasi diri dengan orang yang merawat mereka.
"Kera secara alami meniru dan pengasuhnya lebih mudah ditiru daripada yang lain. Imitasi sering didorong oleh keterikatan," tambahnya.
Ndakazi dan Ndeze adalah gorila yatim piatu. Mereka dibawa ke panti asuhan gorila gunung Taman Nasional Virunga di musim panas 2007 setelah ibu mereka terbunuh dalam insiden perburuan.
Sejak itu, gorila telah dibesarkan oleh penjaga, "Jadi mereka mempertimbangkan bahwa penjaga itu adalah orang tua mereka," kata Mburanumwe. (ann)