Twitter Jelaskan Trending Topic Bukan dari Bot
- Instagram/@u_foma
VIVA – Pada tahun 2018, Twitter Indonesia mengklaim bahwa mereka mengalami pertumbuhan terbaik, di mana peningkatannya melebihi rata-rata secara global. Pertumbuhan pengguna di Indonesia diketahui paling kuat pada tahun lalu.
"Alasan peningkatannya karena kita telah melakukan banyak hal, berbagai macam strategi telah kita lakukan. Beberapa tahun terakhir kita memiliki prioritas untuk menciptakan platform yang sehat," katanya dalam media briefing #RamadhanDiTwitter, di Kantor Twitter Indonesia, Jakarta, Senin, 22 April 2019.
Pada tahun lalu mereka juga mengaku telah melakukan suspend 70 juta akun yang dianggap kasar. Perwakilan Twitter Indonesia mengatakan kepada wartawan bahwa saat ini algoritma Twitter sudah lebih aktif dalam mengenali kebiasaan akun yang mencurigakan.
Selanjutnya mereka akan memberi akun tersebut sebuah tantangan untuk membuktikan apakah pemegang akun itu benar pemilik akun sah, atau akun baru yang sengaja dibuat untuk meramaikan pembicaraan terkait Pemilihan Umum.
"Visi ini sudah kita mulai dari sekitar dua tahun lalu. Percakapan yang sehat tidak khusus hanya ditujukan untuk Pemilu di Indonesia, karena tahun ini saja ada beberapa negara yang sedang menyelenggarakan Pemilu. Tidak spesifik untuk negara tertentu," katanya usai acara.
Ia juga menambahkan bahwa akun bot tidak akan diberi kesempatan untuk sumbangsih dalam trending topic. Akhir-akhir ini trending topic di Twitter selalu terkait politik, namun Twitter bisa menjamin bahwa sentimen positif maupun negatif, percakapan yang pengguna lakukan merupakan obrolan secara alami atau organik.
"Algoritma bukan kita yang menentukan. Kalau ada yang mengatakan tagar yang tiba-tiba hilang, dihilangkan Twitter Indonesia, saya bisa konfirmasi kalau itu tidak benar," katanya.