Industri Televisi Masih Kuat dari Gempuran Digital

Panel diskusi Video, Win The Future Market
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Pada era digital yang serba mobile dan online yang makin tumbuh subur tak membuat industri pertelevisian kehilangan pangsa pasar. Industri televisi dinilai masih relevan di tengah menjamurnya industri digital.

KTT ASEAN Jadi Momentum Indonesia Perkuat Industri Digital

"Kalau dilihat dari hasil riset yang dilakukan berbagai lembaga rating, televisi masih memiliki konsumen yang sangat 'robust' atau kuat di Indonesia," ujar Direktur Independen VIVA, Neil R. Tobing dalam diskusi panel Video, Win The Future Market dalam acara Digisummit 2019 di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis 11 April 2019.

Neil yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia itu mengungkapkan, penetrasi televisi saat ini sudah mencapai 220 juta, dengan pangsa pasar iklan mencapai 260 persen. Oleh sebab itu, ia mengklaim industri televisi ini setidaknya masih bisa dinikmati dalam periode lima sampai 10 tahun ke depan.

Generasi GIGIH 2.0 Siap Terjun ke Industri Digital

Contohnya, saat ini konten yang masih relevan ialah seperti FTV dan sinetron. Menurutnya, larisnya konten televisi tersebut tetap relevan di era digital. Meski pun masih bisa bertahan, konten-konten televisi juga harus bisa dinikmati di berbagai platform. 

"Dibanding negara maju, umur industri ini masih cukup lama karena dua alasan. Pertama infrastruktur broadband kita masih belum sebaik negara maju. Kemudian demografi kita yang kepulauan. Lima sampai 10 tahun ke depan, televisi tetap masih ada," katanya.

Catat 18 Ribu Pendaftar, IDT Dorong Potensi Industri Digital Tanah Air

Ia menjelaskan, industri televisi milik perusahaan, seperti ANTV dan tvOne, juga memanfaatkan big data yang disediakan oleh lembaga riset, yang kemudian diolah perusahaan. Manfaatnya, perusahaan bisa tahu berapa banyak orang yang menyaksikan program mereka, beserta usia. Dari sanalah kesuksesan program dapat terukur.

Perusahaan juga mengaku tidak main-main dalam merilis sebuah program. Mereka terlebih dahulu melakukan statistik yang kemudian diolah untuk mengetahui tren seperti apa yang laris di pasaran. Perusahaan televisi kemudian mengadakan diskusi grup dengan masyarakat dari semua kategori umur. Jika dirasa cocok, maka program akan langsung diproduksi. (dhi)

Data center.

DTC Netconnect Luncurkan Teknologi Revolusioner Dukung Pertumbuhan Data Center Berbasis AI di Indonesia

DTC Netconnect menggelar peluncuran produk terbaru mereka, DTC Smart Series, pada Jumat, 6 Desember 2024. 

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024