Potensi Pasar Blockchain dan Kripto di Indonesia Sangat Besar
- Institut Friedland
VIVA – Kepala Eksekutif KoinX, Vijay Garg, mengatakan hanya 10 dari 17 bursa kripto di Indonesia yang beroperasi aktif. Padahal jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta jiwa.
Hal ini menandakan bahwa potensi pasar kripto di Indonesia masih sangat besar dan industri Blockchain Indonesia diprediksi akan berkembang pesat dalam beberapa waktu ke depan.
Pria yang memiliki 10 tahun pengalaman di dunia keuangan itu mengklaim, di bawah kepemimpinannya, KoinX berhasil mendapatkan lima ribu pengguna hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak platform tersebut diluncurkan.
Bukan itu saja. Garg juga menyambut baik langkah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang menerbitkan peraturan baru pada Februari tahun ini di mana isinya menetapkan struktur dan aturan mengenai pertukaran mata uang kripto atau crytocurrency, perusahaan penyimpanan, dan juga perusahaan manajemen dompet aset digital.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya industri Blockchain, serta mendidik sebanyak mungkin orang untuk menjadikan Indonesia, sebagai salah satu hub-Blockchain, yang tidak hanya akan memberikan peluang kerja tetapi juga akan berkontribusi secara nyata di sektor bisnis tradisional," tutur dia, lewat keterangannya, Jumat, 5 April 2019.
Garg menambahkan, keluarnya aturan Bappebti tentang industri kripto turut menegaskan bahwa Indonesia sudah siap menyambut revolusi industri 4.0 dan eksistensi para pemain di industri Blockchain dan kripto di Tanah Air.
KoinX adalah bursa kripto baru dari Indonesia yang diprakarsai oleh KNS Group. Kelompok bisnis ini merupakan konglomerasi yang menjalankan bank komersial di mana salah satunya Bank of India Indonesia.
Pada awal bulan ini KoinX menggelar Blockchain Indonesia Summit. Konferensi yang membahas potensi pasar kripto ini juga merupakan hasil kerja sama antara Jinse, ChainUp, Genesis Capital, dan Bgogo.