Helikopter NASA Lulus Uji Coba Terbang di Mars
- NASA/JPL-Caltech
VIVA – Tim peneliti NASA sedang mengerjakan proyek helikopter untuk misi Mars. Tapi pekerjaan mereka bukan hanya sekadar membuat helikopter.
Helikopter ini harus dipastikan bisa terbang dengan keadaan di Mars. Itulah mengapa pada Januari lalu mereka membuat replika keadaan planet merah itu di Space Simulator JPL untuk uji coba penerbangan.
Dari hasil uji coba, seperti dilansir laman Engadget, Minggu, 31 Maret 2019, helikopter berhasil terbang dua kali pada hari yang berbeda. Atmosfer Mars hanya memiliki massa sekitar 1 persen dari bumi. Ini membuat para peneliti harus melakukan uji coba di ketinggian 100 ribu kaki atau sekitar 30,5 kilometer (km) jika tidak menggunakan simulator.
Dengan silinder vakum sebesar 25 kaki atau 7,6 meter menjadi pilihan lebih baik, khususnya sejak NASA menggunakannya untuk uji mesin bagi Mars. NASA harus menyuntikkan karbon dioksida pada ruangan untuk meniru atmosfer di Mars. Sebelumnya mereka harus menyedot habis nitrogen, oksigen dan gas lainnya dari dalam ruangan.
Mereka juga menggunakan sistem pelepasan gravitasi berbentuk layar bermotor yang menarik helikopeter ketika melayang di atas tanah. Sistem ini digunakan karena Mars hanya memiliki dua pertiga gravitasi dari bumi.
Uji coba itu menghasilkan penerbangan selama satu menit di ketinggian 2 inci atau sekitar 5 centimeter (cm) dari tanah. Dengan data itu ilmuwan mendapatkan data yang dibutuhkan bahwa helikopter akan bekerja di Mars.
Diharapkan kendaraan penjelajah dan helikopter bisa tiba di Mars pada Februari 2021 mendatang. Helikopter berfungsi sebagai kendaraan tak berawak, sedangkan kendaraan penjelajah akan mempelajari keadaan geologi dari Mars.
Kendaraan itu juga mempelajari kemungkinan adanya kehidupan di Mars pada masa lalu. Selain itu, juga mengambil sampel dengan mengebor di permukaan planet. (mus)