Mengenal Anatomage dan NVIDIA DGX-1 Gunadarma Hadapi RI 4.0
VIVA – Revolusi industri 4.0 dianggap hal yang sudah tidak bisa dihindari lagi. Semua industri mau tak mau harus ke arah inovasi dan selaras dengan kemajuan teknologi. Semua itu tidak akan bisa terwujud tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten dan paham dengan arah Revolusi industri 4.0.
Dikatakan pihak departemen pendidikan tinggi, Illah Sailah, kesiapan perguruan tinggi amat dibutuhkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 karena pendidikan harus sejalan dengan kemajuan teknologi.
"Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut melakukan terobosan melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.
 Inovasi dan terobosan merupakan dua hal penting di era 4.0 ini agar perguruan tinggi juga bisa terus bertahan dan berkembang," ujar Illah yang menjabat sebagai Koordinator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III, di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019.
Dia menyebut jika perguruan tinggi di Indonesia harus mampu mengerahkan sumber daya yang ada guna melakukan terobosan dan inovasi. Ini berguna untuk meningkatkan adaptasi institusi dan kegiatan pembelajaran.
Ternyata revolusi industri 4.0 di Indonesia mendapat dukungan penuh dari sejumlah Perguruan Tinggi. Salah satunya Universitas Gunadarma, yang mendorong perlunya kreativitas, inovasi, dan terobosan di bidang digitalisasi, penggunaan Big Data, robotik, hingga kecerdasan buatan di lingkungan kampus.
"Aksi nyata Perguruan Tinggi dalam menghadapi revolusi industri saat ini memang kian dibutuhkan. Gunadarma sendiri saat ini sudah memperkenalkan dua teknologi mutakhir yang dimanfaatkan kampus, yakni Anatomage dan NVIDIA DGX-1," kata Rektor Universitas Gunadarma ES Margianti saat meresmikan Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gunadarma Depok, di tempat yang sama.
Anatomage merupakan sistem visualisasi anatomi tubuh tiga dimensi (3D) dengan layar sentuh berkualitas sangat tinggi. Alat itu dikendalikan melalui ponsel pintar untuk menyajikan anatomi tubuh dan bisa menyimulasikan tindakan medis seperti bedah.
Adapun mesin NVIDIA DGX-1 merupakan mesin pintar yang digunakan untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan Big Data sains. Mesin itu mampu menganalisis data dengan kecepatan hingga 1 petaflops.
Saat ini di perguruan tinggi baru Gunadarma dan Universitas Indonesia yang memiliki perangkat canggih ini. Gunadarma juga sudah berkolaborasi dengan ahli robot industri Indonesia Yohanes Kurnia, yang pernah dijuluki Tony Stark dari Cengkareng, dalam memanfaatkan deep learning untuk self learning robot di industri.