Jangan Salah Kaprah, E-Sport dan Main Game Itu Beda Banget

Ilustrasi eSports.
Sumber :
  • Instagram/@garenaaovid

VIVA – Ketua Umum Indonesia Esports Association (IESPA), Eddy Lim mengatakan sampai saat ini masyarakat masih salah kaprah pemahaman terhadap olahraga elektronik atau e-sport. 

Kisah Inspiratif Dhani, Dari Game Online Hingga Jadi Sensasi di TikTok

Dia menegaskan e-sport dan bermain game adalah dua hal yang berbeda konsepnya. E-sport, kata dia, tidak mengajak orang bermain game tapi mencapai nilai melalui game.

"Atlet e-sport itu tidak sama dengan pemain game," jelasnya kepada VIVA, Jumat 22 Maret 2019. 

Dua Rekor MURI Dipecahkan di Acara PSI dan Relawan Turnamen e-Sports

Dia menuturkan, orang yang bermain game tidak punya aturan, cenderung tidak punya batasan dalam bermain. Sedangkan atlet e-sport main game punya aturan dan batasan. 

Alter e-sport punya ‘ritual’ berbeda dalam bermain game. Eddy mengatakan, mereka terikat dengan aturan misalnya harus menjalani latihan fisik, harus menjalankan betul kerja sama tim (team work) dan kebersamaan tim menjadi prioritas.

Prabowo-Gibran e-Sports Fest Ramai Peserta yang Ikut, Masa Depannya Dinilai Cerah

"Kalau kamu perhatikan game-game yang dimainkan dalam e-sport, itu kan mempromosikan teamwork," katanya. 

Eddy mengatakan, jika atlet e-sport benar-benar menjalankan team work, mereka akan mendapatkan nilai yang lebih. Misalnya rasa nasionalisme atau kebangsaan.  

"Contoh mereka team work, Indonesia lawan Malaysia. Maka akan muncul rasa kebangsaan," ujarnya. 

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk jernih melihat e-sport yang belakangan mulai menjamur di seluruh nusantara. 

"Meski dibedakan antara e-sport dengan bermain game. Yang sekarang kan masih rancu, e-sport tujuannya memberi batasan pemain game. Jika ingin menjadi atlet e-sport harus olahraga fisik, harus ada karakter bagus, menjalankan nilai-nilai Olimpiade. misalnya respek dan lain-lainnya," katanya. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya