WHO: Gen Manusia Anti-HIV Timbulkan Risiko dari Sisi Etis dan Medis
- Instagram/@joey_jmsc
VIVA – Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization baru-baru ini melakukan pertemuan untuk membentuk komite tata kelola global dan standard pengawasan pengeditan gen manusia.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya ide dari ilmuwan China He Jiankui yang ingin memodifikasi dua embrio atau embrio kembar.
Dilansir dari situs TechCrunch, Kamis, 21 Maret 2019, ilmuwan tersebut diketahui akan memodifikasi dua embrio menggunakan teknologi CRISPR guna menghilangkan gen CCR5. Gen ini punya peran penting dalam pembentukan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Setelah Jiankui mengumumkan karyanya, ia menerima kecaman dari seluruh dunia. Atas hal ini WHO mengambil langkah pertama untuk mengatur penggunaan teknologi.
“Pengeditan gen pada manusia memegang janji yang luar biasa bagi kesehatan. Tetapi juga menimbulkan beberapa risiko, baik secara etis maupun medis,” kata Direktur Jenderal World Health Organization, Tedros Adhanom.
Selama dua hari terakhir, komite telah mengeluarkan beberapa langkah. Pertama, mengatur penelitian seputar pengeditan gen manusia. Kedua, meminta WHO untuk membuat daftar bagi ilmuwan yang melakukan penelitian pengeditan gen manusia.
“Komite akan mengembangkan alat dan panduan penting bagi semua yang bekerja pada teknologi baru untuk memastikan manfaat maksimal dan risiko minimal terhadap kesehatan manusia,” ungkapnya.