KPU Diserang Rusia dan China, BSSN: Kami Jaga di Luar Rumah
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Komisi Pemilihan Umum mengakui sistem teknologi dan informasi mereka kerap diserang peretas jelang Pilpres 2019. Belakangan beredar kabar peretas asal Rusia dan China berusaha mengacaukan sistem data KPU.
Menanggapi hal tersebut, Badan Sandi dan Siber Negara membentuk satuan tugas untuk melakukan langkah mitigasi.Â
"KPU itu sebuah rumah. Kami berada di luar rumah itu. Kami yang menyiapkan penjagaan, memasang CCTV, melihat orang yang lalu lalang itu yang kami lakukan," kata Sekretaris Utama, Syahrul Mubarak di Kantor BSSN, Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.Â
Syahrul mengatakan, kejadian yang berada di dalam ‘rumah’ KPU itu bukan menjadi ranah BSSN. Namun demikian, BSSN memungkinkan untuk masuk ke ‘rumah’ tersebut dengan harus mendapatkan izin untuk masuk ke dalamnya.Â
Direktur Deteksi Ancaman Deputi I, Sulistyo mengatakan, BSSN menjaga independensi KPU sebagai penyelenggara pemilu. Badan siber itu memberikan rekomendasi atas tindakan yang harus dilakukan oleh KPU.Â
Dia mengatakan, KPU berkoordinasi dengan BSSN dan dia mengklaim KPU siap melaksanakan Pemilu bulan depan.
"Kondisi KPU selalu berkoordinasi dengan kami. KPU siap melaksanakan Pemilu, kami akan terus mengawal," kata dia.Â
Sedangkan isu peretasan segera dimitigasi dan diperbaiki, Sulistyo mengatakan mereka memberikan masukan dan laporan serta direspons cepat oleh KPU.Â
"Kami punya Satgas khusus internal BSSN yang menyampaikan laporan terkait kelemahan sistem dan potensi ancaman yang dihadapi KPU," ujar Sulistyo.Â
Ketua KPU Arief Budiman sebelumnya mengungkapkan sistem teknologi informasi KPU terus menerus menjadi sasaran peretas. Namun Arief enggan menyebutkan asa; peretas berasal dari China atau Rusia seperti yang dikabarkan selama ini. (dhi)