Alasan Google Tolak Iklan Politik Jelang Pemilu
- Instagram/@joannade_
VIVA – Perusahaan teknologi Google akan mencekal semua iklan politik di Kanada sebelum pemilihan umum tahun ini. Pada Desember 2018, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan platform online mencatat semua iklan politik yang dipublikasikan, secara langsung maupun tidak.
Dikutip melalui situs Engadget, Senin, 11 Maret 2019, namun Google meminta para pejabat untuk mengubah beberapa poin sebelum disahkan, karena sulit bagi mereka untuk mematuhinya. Melacak iklan dianggap memerlukan perubahan signifikan pada sistem, mengingat mereka menggunakan proses penawaran ruang iklan secara real time.
Bicara teknis, Google melelang ruang iklan melalui platform dan pemenang akan muncul secara otomatis. Seluruh prosesnya hanya membutuhkan waktu sepersekian detik.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Kanada, Colin McKay mengatakan, cara baru agar mereka tidak melanggar adalah dengan berhenti menerima iklan politik. Pasalnya undang-undang tidak hanya mengharuskan platform untuk melacak, namun juga iklan dari partisipan atau pihak yang tidak mau identitasnya disebut.
"Tantangan bagi kami adalah definisi partisipan yang begitu luas," katanya. Google sendiri menyimpan arsip pemilihan di Amerika Serikat, namun registrasi hanya diperbolehkan untuk kandidat dan pemegang jabatan. Bukan sebagai partisipan atau untuk memengaruhi opini orang lain.
Sementara Google telah menyelaraskan sistemnya dengan peraturan di negeri Paman Sam, namun terlalu merepotkan jika ingin menyesuaikan dengan Kanada. Persyaratan transparansi iklan akan berlaku mulai 30 Juni mendatang, atau bahkan lebih awal. Sehingga perusahaan mungkin akan memodifikasi sistem untuk memblokir iklan politik resmi maupun dari partisipan.