YouTube Luncurkan Fitur Cek Fakta, Lawan Hoax

YouTube
Sumber :
  • Instagram.com/@defender833

VIVA – Platform media sosial berbasis video, YouTube, meluncurkan fitur baru yang dinamakan 'panel informasi'. Fitur ini menyediakan pemeriksaan fakta bagi pengguna yang mencari istilah atau frasa tertentu.

Deretan Fakta Menarik Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina, Skuad Garuda Punya Peluang Menang

Dilansir dari Mashable, 8 Maret 2019, fitur panel informasi masih berlaku di India - negara di mana penyebaran berita palsu begitu marak dan berakibat fatal.

Berikut ini contoh foto fitur panel informasi YouTube saat digunakan untuk cek fakta suatu konten.

Polisi Tahan 2 Tersangka Penyebar Video Pornografi Modus Casting Model

YouTube memberikan tangkapan layar di atas sebagai contoh. Dalam kasus ini, seorang pengguna mencari informasi mengenai konten internet yang viral tentang parasetamol penghilang rasa sakit yang dituding mengandung virus "Machupo" dan menyebabkan penyakit hemoragik.

Viral! Penipuan Berkedok Video Call Pakai Wajah Baim Wong Telpon Orang Kantor Kejaksaan, Warganet: Salah Sasaran

Setelah 'bertanya' pada panel informasi dengan mengetikkan frasa ‘virus in paracetamol’, pada bagian atas halaman pencarian, tertera informasi hasil cek fakta, yaitu 'Hoax Alert! Paracetamol Tablets Do Not Contain 'Machupo' Virus'.

"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk membangun pengalaman berita yang lebih baik di YouTube, kami memperluas panel informasi kami untuk membawa fakta dari penerbit yang memenuhi syarat ke YouTube," kata juru bicara YouTube dalam sebuah pernyataan kepada Mashable.

"Kami meluncurkan fitur ini di India dan berencana untuk menyebarkan di lebih banyak negara seiring berjalannya waktu."

Namun yang perlu dicatat adalah, YouTube sepertinya tidak memblokir video yang terindikasi memuat kebohongan. Panel informasi ini hanya menyediakan informasi tambahan yang diperiksa faktanya oleh pengguna.

Panel informasi yang ditampilkan oleh YouTube juga hanya memeriksa berdasarkan permintaan pengguna, bukan secara otomatis diterapkan pada setiap konten video yang diunggah.

Peluncuran fitur panel informasi ini disebut sebagai tindak lanjut dari pembatasan YouTube terhadap maraknya konten video konspirasi yang dianggap mengandung informasi 'berbahaya' dan beredarnya hoax yang meresahkan. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya