Analisis Percakapan Kafir di Media Sosial, Adu Kuat 01 dan 02
- Facebook/Ismail Fahmi
VIVA – Dunia media sosial riuh merespons keputusan Sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang meminta agar non muslim tidak lagi disebut sebagai kafir.
Saran melarang menyebut warga negara non-muslim kafir bukan untuk menghapus istilah kafir dalam Alquran maupun hadis. Namun ini untuk mengimbau masyarakat yang seringkali menyematkan label diskriminatif pada sebagian kelompok warga yang beragama Islam namun berbeda pendapat maupun non-muslim.
Keputusan Munas NU itu mendapat respons beragam dari pengguna internet serta kubu capres cawapres. Tak pelak, perbincangan soal kafir ini naik pesat di media sosial Twitter, seharian selama Jumat 1 Maret 2019. Perbincangan soal topik kafir bahkan sampai masuk dalam trending topic pada Jumat siang. Tren perbincangan soal kafir terus panas di Twitter sampai dini hari Sabtu 2 Maret 2019.
Pantauan analisis percakapan media sosial Drone Emprit menemukan data yang unik. Ternyata kubu capres 02 menyambut sentimen negatif keputusan soal label kafir tersebut. Sedangkan kubu 01 kontras, mereka malah menyambut positif keputusan Munas NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Banjar, Jawa Barat tersebut.
***
"Dari peta SNA (social network analysis milik Drone Emprit) 'kafir' terlihat jelas sentimen negatif (merah) dari cluster 02. Cluster 01 tidak banyak membicarakan, dan yg ada cenderung positif (hijau) terhadap keputusan Munas NU ini," tulis pendiri dan analis Drone Emprit, Ismail Fahmi dikutip dari akun Twitternya, Sabtu 2 Maret 2019.
Ismail mencatat top influencer topik ‘kafir’ di media sosial Twitter berasal dari kluster pendukung capres 02. Beberapa akun influencer yang populer dari kubu capres 02 yakni postingan dari @haikal_hassan, @Fahrihamzah, @ustadtengkuzul, @Hilmi28 dan lainnya.
Ismail mengatakan, pantauan Drone Emprit narasi postingan soal kafir dari kluster 02 yang terpopuler yakni postingan dari Haikal Hassan.
"Gak sekalian ganti surat AlKafirun dg surat AlNonMuslim... Btw, kafir itu menutup diri dari iman kpd Allah SWT dan menolak dari Nabi Muhammad saw... Dan Allah sendiri yg menyebut kata/istilah itu... Alangkah hebat, kini manusia mengintervensi Allah swt... Ampuni kami Rab," tulis @haikal_hassan.
Sedangkan dari kluster 01, postingan yang populer yakni dari akun @sahaL_AS dan @ulil.
"Salah satu keputusan penting dalam Munas NU di Banjar Patroman kali ini adalah: bahwa non-Muslim dlm negara nasional seperti Indonesia, status mereka adalah "muwathin", warga negara. Istilah "kafir dzimmi" tak tepat dilekatkan pada mereka. Salut pada keputusan ini," tulis akun @ulil.
Ismail mengungkapkan, topik perbincangan soal 'kafir' ini menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi yakni 7,61 interaksi per postingan atau tweet. Sampai Jumat 1 Maret 2019 pukul 12.00, total mention isu kafir di Twitter yakni 9.342 mention, 10.173 reply dan total adalah 80.448 interaksi.