Popularitas Prabowo Kian Melejit, Warning untuk Jokowi

Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat debat Capres, 17 Februari 2019
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Persaingan capres mendekati coblosan makin panas. 47 hari lagi menjelang pemilihan, persaingan popularitas Joko Widodo dan Prabowo semakin ketat. 

Menurut pantauan pencarian topik pada Google Trends, popularitas Prabowo kian hari makin memepet dan menguntit ketenaran Jokowi. Menurut data yang dikumpulkan analisis media sosial Drone Emprit, hasil Google Trends tersebut bagi kubu pasangan 02 sangat menggembirakan, sebab pantauan data Google Trends setahun lalu, pencarian topik Prabowo sangat kecil bahkan kurang dari separuh pencarian Jokowi. 

Tren naiknya pencarian kata kunci Prabowo di internet terjadi pada Agustus lalu. Drone Emprit mencatat, pada bulan kemerdekaan ini pencarian Prabowo naik pesat bahkan mengalahkan pencarian kata kunci Jokowi. 

Naiknya pencarian soal Prabowo ini berkaitan dengan momen sesaat setelah pendaftaran capres 2019 dibuka oleh KPU. Selepas momen itu, popularitas Prabowo menurun dan Jokowi mengambil alih kembali.

"Selanjutnya tren Jokowi tetap lebih tinggi seperti biasa, namun selisih dibanding Prabowo makin dekat," tulis laporan analisis Tren Jokowi vs Prabowo Drone Emprit dikutip Kamis 28 Februari 2019. 

Tren Prabowo memepet popularitas Jokowi makin terasa dalam sebulan terakhir ini. Interest atau ketertarikan publik pada pencarian Prabowo makin menempel ketat Jokowi.

Grafik Google Trends tren Jokowi vs Prabowo

Interest yang diukur Google Trends hanya menampilkan proporsi volume pencarian. Sentimen positif dan negatif tidak terlihat dalam popularitas versi Google Trends. Drone Emprit mencatat,  bisa saja pengguna internet mencari informasi Prabowo ingin menelusuri sejarah masa lalunya yang kerap disangkutpautkan dengan masalah HAM. Bisa juga orang mencari informasi Jokowi ingin mengetahui keharmonisan dan keberhasilan membangun keluarga. 

Kritikan Keras Said Didu ke Jokowi: Kudeta Partai yang Membesarkannya

Interest di atas bisa diterjemahkan menjadi popularitas. Semakin populer semakin banyak yang ingin tahu. Populer di sini bisa dalam konteks positif maupun negatif. 

Nah, mendekati Pilpres 2019, dengan interest pada Prabowo yang makin kuat ini perlu disikapi oleh kubu pasangan 01. 

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

"Semakin dekatnya interest atau popularitas Prabowo harus menjadi warning bagi kubu Jokowi. Publik makin banyak yang ingin tahu tentang Prabowo," tulis tulis tim Drone Emprit.

Popularitas ini ibarat pisau bermata dua. Jika yang muncul banyak informasi positif tentang Prabowo maka persepsi negatif yang dibangun kubu 01 terhadap Ketua Umum Partai Gerindra ini akan bisa dikoreksi. 

Cak Imin Yakin Dukungan Jokowi Pengaruhi Suara Ridwan Kamil dan Luthfi

Tren polularitas dari Google Trends juga terlihat dari pantauan Drone Emprit Trends. Data pengukuran percakapan di media sosial dan online atas kata kunci Jokowi dan Prabowo selama delapan bulan terakhir, menunjukkan tren mirip dengan Google Trends. 

Grafik Drone Emprit Trends Jokowi vs Prabowo

Data Drone Emprit Trends sejak Juli 2018 mengungkapkan, awalnya share of voice Prabowo jauh lebih rendah dari Jokowi, meskipun sudah masa pendaftaran capres. 

Sengitnya popularitas pencarian Prabowo melawan Jokowi itu makin terasa pada Januari 2019, saat mulai debat capres. 

"Volume percakapan kedua capres sudah semakin dekat bedanya. Dan Februari ini, ada tren jarak tersebut makin menipis," tulis Drone Emprit. 

Mengingat tren menunjukkan popularitas Prabowo makin menguntit ketenaran Jokowi, Drone Emprit menyarankan kubu pasangan 01 perlu menggenjot lagi kampanye supaya popularitas Jokowi tidak anjlok. 

Catatan Drone Emprit itu penting, sebab pada 27 Februari lalu, kubu 01 kendor dalam kampanye di dunia maya. Drone Emprit melihat pada tanggal tersebut, tidak menemukan topik dari kubu 01 yang bertengger dalam daftar puncak tren di Twitter. Sebaliknya pada tanggal tersebut, kubu 02 kencang melahirkan tagar kampanye yang makin melonjakkan popularitas Prabowo. Hasilnya tren percakapan Jokowi lebih rendah dari Prabowo, share of voice 46 persen melawan 54 persen untuk Prabowo. 

"Jika popularitas terus turun meski di media sosial, hal ini bisa menurunkan semangat dan militansi pendukung. Untuk waktu yang lama kemungkinan bisa berimbas pada elektabilitas," saran Drone Emprit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya