Penjelasan BMKG soal Suhu Panas di Semarang saat Malam

Ilustrasi matahari
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Antique

VIVA – Suhu udara panas selama beberapa hari terakhir dirasakan warga Kota Semarang dan sekitarnya saat malam hari. Peningkatan suhu tersebut disebut wajar karena menjadi siklus tahunan di wilayah pesisir Semarang.

Mensos Ungkap Fenomena Demotivasi di Masyarakat Akibat Ketergantungan Bansos

Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Cuaca Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko, fenomena alam tersebut disebut dengan equinox yang muncul akibat pergerakan garis edar matahari dengan gerak semu matahari. Siklusnya akan muncul dua kali setahun.

Di kawasan Pulau Jawa, siklus ini biasa terjadi pada Februari dan Oktober. Berkaca pada perubahan suhu udara pada Oktober 2018 lalu, Iis menyebut kenaikan suhunya memang meningkat drastis. 

Suhu Panas Ekstrem? Ini Cara Aman dan Mudah Menghindari Risiko Dehidrasi

"Ketika Oktober tahun lalu suhu udaranya lebih panas ketimbang sekarang. Yang Oktober itu bisa sampai 35 derajat dan 38 derajat. Kalau saat ini, suhu udaranya baik siang maupun malam sekitar 33 sampai 34,4 derajat Celcius," kata Iis, Kamis, 28 Februari 2019. 

Ia menjelaskan, garis edar dengan gerak semu matahari kadang berada di khatulistiwa, kadang di utara dan kadang di selatan. Saat bulan Mei hingga Juni, garis edar matahari biasanya berada di sebelah utara. Kemudian bergerak terus ke selatan ketika masuk Juli sampai puncaknya Desember. 

MPR Beri Catatan Khusus kepada Pemerintah untuk Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis

Sedangkan Pulau Jawa secara kebetulan berada di 8 derajat lintang selatan. Sehingga puncak pergerakan garis matahari saat ini berada tepat di atas Pulau Jawa.

"Jadi fenomena equinox itu adalah bertemunya garis khatulistiwa dengan garis matahari, " tuturnya.

Peningkatan suhu panas itu, Iis menambahkan juga dipengaruhi oleh peralihan musim penghujan menuju kemarau bulan ini. Apalagi jumlah awan yang sedikit membuat sinar matahari langsung masuk ke bumi, lalu keluar memantul ke atmosfer saat malam hari tiba. 

Karenanya, ia menyarankan masyarakat agar menjaga kesehatannya selama suhu udara meningkat. Ada baiknya masyarakat memperbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi baik siang dan malam hari. (ann)

Ilustrasi hujan meteor.

Akan Muncul Cahaya Misterius Malam Ini hingga Menjelang Fajar

Puncak Hujan Meteor Leonids terjadi pada 17 November malam hingga 18 November 2024 menjelang fajar.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024