Era Internet, Pasar Tradisional dan UMKM Semakin 'Go Online'
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Gerakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Go Online kembali hadir. Kali ini akan lebih berfokus ke pasar-pasar tradisional.
"Ini merupakan program pemerintah. Kita mengajak masyarakat menggunakan teknologi digital. Gadget digunakan untuk berdagang akan lebih bagus," kata Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan saat peresmian Gerakan UMKM Go Online 2019 di Pasar PTSP Tebet Timur, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.
Dengan masuk ke pasar, gerakan ini akan memperkenalkan dan menyosialisasikan pedagang bisa berjualan online dan offline. Program ini akan dilakukan pada 20 kabupaten dan kota selama kuartal pertama tahun ini.
Tahun ini ditargetkan ada 500 pasar yang bisa menjadi percontohan. Semuel mengatakan, program ini ditujukan agar para pedagang bisa memperluas market penjualan mereka.
Menurutnya, dengan berjualan online, para pedagang di pasar tidak harus lagi menunggu pembeli datang lagi.
"Dengan adanya teknologi kita bisa menjemput bola. Menjemput ke pembeli lewat aplikasi," kata Semuel.
Namun dia juga mengingatkan bahwa jualan online juga tidak mudah. Ada kepercayaan yang harus dibangun oleh pembeli.
Menurut Semuel, online shop membuat pembeli tak bisa melihat secara langsung namun lewat gambarnya.
"Kita harus memberikan data yang sebenarnya ke calon pembeli. Harus jujur semua," ujar Semuel.
Kementerian Kominfo juga mengajak seluruh ekosistem ekonomi digital dalam program ini. Mulai dari platform penjualan online dan juga pembayaran digital.
"Kan yang kita bawa ekosistem. Ada platform, payment-nya, logistiknya ingin memperkenalkan di pasar pun bisa menikmati yang namanya teknologi digital. Ini lho ada perubahan baru yang bisa dimanfaatkan juga," ujar dia.