Teka-teki di Balik Kaset Pita 'Bangkit dari Kubur'
- pixabay
VIVA – Kaset pita yang digunakan untuk menyimpan musik telah lama ditinggalkan masyarakat. Namun format 'jadul' ini dikabarkan kembali bangkit. Penjualannya pada 2018 mengalami peningkatan hingga 125 persen. Ada lebih dari 50 ribu kaset yang dibeli di Inggris.
Dikutip melalui situs The Guardian, Senin, 25 Februari 2019, dalam kurun 15 tahun terakhir penjualan tersebut merupakan yang tertinggi nomor dua. Pertama tertinggi pada 1989 dengan 83 juta kaset terjual. Beberapa yang aksinya direkam ialah Ariana Grande dan Sleaford Mods, membuat kaset mengalami kebangkitan.
"Kaset adalah cara yang menyenangkan untuk menyimpan musik. Cara ini juga menarik bagi penggemar musik rock, mereka suka mendengarkan kaset dengan format tujuh inci," ujar Tallulah Webb yang menjalankan Sad Club Records.
Ia menambahkan, vinyl atau piring hitam saat ini harganya menjadi sangat mahal untuk diproduksi, terutama untuk yang tujuh inci. Techno DJ Phin yang telah merilis EP pertamanya di kaset mengatakan, kaset memiliki umur, tidak seperti musik digital yang bisa rusak dan mati. Ia menganggapnya seperti makhluk hidup dan itu menarik baginya.
Sementara itu manajer pemasaran Rough Trade, Emily Waller tidak dapat memastikan apakah konsumen benar-benar memainkan kaset yang mereka beli. Terkadang ada juga yang menjadikannya sebagai kenangan atau sekedar koleksi. Saat ini barang lama menjadi menarik, terbukti dengan banyaknya permintaan vinyl dengan format retro.
Namun tidak semuanya setuju, pendiri Popjustice, Peter Robinson mengatakan bahwa tren rekaman adalah gimmick yang terlalu jauh. Alasannya karena kaset adalah format musik terburuk. Namun dirinya tetap mengapresiasi orang yang mencoba membangkitkan popularitas kaset.
"Saya pikir label tahu bahwa setiap kaset yang mereka jual akan langsung diletakkan di rak. Tidak jauh bedanya dengan bintang pop yang menambahkan sepasang kaus kaki ke barang dagangan mereka. Baik atau buruk, kaus kaki tidak diperhitungkan," ujarnya. (ann)