Satelit Nusantara Satu 'Dipinjam' Bakti Kominfo

Konferensi pers peluncuran Satelit Nusantara Satu.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara atau PSN merupakan bagian dari lima perusahaan yang bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.

Selain PSN, empat perusahaan lainnya yang menyediakan kapasitas satelit untuk Bakti yakni PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS dan PT Telekomunikasi Indonesia. Kelimanya menyewakan satelit ke Bakti sampai menunggu Satelit Satria terbang pada 2023. 

"HTS (High Throughput Satellite) 60 persen kita ada kontrak dengan Bakti," kata Direktur Jaringan PT Pasifik Satelit Nusantara, Heru Dwikartono, dalam Konferensi Pers Nusantara Satu di Jakarta, Jumat 22 Februari 2019. 

Mereka mengadakan kontrak dengan Bakti selama lima tahun. Setelah waktu berakhir, bekas kapasitas itu mungkin akan digunakan sebagai layanan perusahaan. 

Sedangkan 40 persen sisanya adalah layanan internet yang dijalankan PSN saat ini, Ubiqu dan Sinyalku. 

"Seiring berjalannya waktu, nanti dilihat 'oh butuh produk ini' ya keluarkan produk lain lagi. Intinya layananya broadband internet lah," ujarnya. 

Bakti tengah mengadakan tender untuk Satelit Satria yang rencana pemenangnya akan muncul pada April dan Mei 2019. PSN juga mengikuti tender tersebut. 

Rencananya Satelit Nusantara Tiga yang diinginkan untuk Satelit Multi Fungsi. Kapasitas dan satelit mengikuti keinginan Bakti. 

Salut! Ilmuwan Bela-belain Hitung Bulan, Segini Jumlahnya

"Nusantara Tiga kita sedang tahap bidding di proyek Bakti dan mudah-mudahan kita bisa proyek kapasitasnya lebih besar," ujarnya. 

Satelit Nusantara Satu meluncur melalui roket Falcon 9 milik Space X, Jumat pagi 22 Februari 2019 waktu Indonesia,  Hingga dua pekan ke depan, satelit ini akan berjalan menuju slot orbitnya 146 derajat BT.

China Memang Misterius
iPhone 14 dan iPhone 14 Plus.

Apple Punya Satelit

Apple memiliki 20 persen saham Globalstar melalui kesepakatan ekuitas senilai US$400 juta (Rp6,3 triliun).

img_title
VIVA.co.id
3 November 2024