Ancaman Downtime System Bikin Rugi IT Perusahaan Rp105 Juta Per Menit

Blue Power Technology
Sumber :
  • Dokumen Blue Power Technology

VIVA – Pentingnya teknologi informasi di dunia digital kerap menimbulkan banyak ancaman, salah satunya adalah downtime system. Downtime dianggap sebagai ancaman signifikan terhadap operasi bisnis organisasi apalagi untuk perusahaan besar. 

Indonesia Infrastructure and Finance Compact Diluncurkan Fokus Pembiayaan Ini

Berdasar data survei yang didapat dari Institut Ponemon (Emerson), rata-rata biaya downtime per menit adalah Rp105 juta. Biaya downtime infrastruktur TI ini mengalami peningkatan 7 persen di 2013 sebesar US$690,204, atau meningkat 38 persen dari 2010. 

“Kasus downtime merupakan masalah yang mana hampir semua perusahaan menghindarinya, karena pasti akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan-perusahaan besar maupun UMKM. Bahkan biro riset Emerson mencatat beberapa penyebab downtime data center, di antaranya kegagalan sistem UPS (25 persen), serangan siber (22 persen), human error (22 persen) dan kegagalan generator (6 persen)," ujar Direktur Blue Power Technology, Erwin Urip dalam keterangannya, Rabu 20 Februari 2019.

PTPN Gandeng Perusahaan Teh Asal China, Perluas Pasar Internasional

Situasi seperti ini, kata Erwin, tentu saja menimbulkan keresahan bagi para CEO dan pelaku bisnis besar maupun kecil. Erwin mengaku BPT memiliki solusi mengatasi downtime.

Blue Power Technology (BPT) adalah penyedia solusi infrastruktur TI dan anak usaha CTI Group. Mereka memiliki Veeam di Indonesia. Veeam hadir dengan memiliki solusi backup dan replikasi yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan disaster recovery dan intelligent data management. Ini untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki ketersediaan data yang sangat tinggi dan membantu perusahaan mendapatkan wawasan dan agility di pasar yang sangat cepat berubah namun tetap dengan cara yang efisien. 

Potensi Pariwisata, Airin-Ade Siap Bangun Poros Jalan Desa di Banten Selatan

"Dengan memiliki recovery time objective (RTO) sebesar 96 persen lebih cepat, Veeam berhasil mengurangi waktu pemulihan dari lima jam menjadi kurang dari 30 menit, sehingga perusahaan dapat mengurangi potensi terjadinya kerugian finansial dan waktu," jelasnya.

Solusi ini pun diklaim dapat menghindari resiko kehilangan data yang terjadi setelah downtime, pemulihan terverifikasi, data leverage dan visibilitas lengkap. Veeam juga diklaim mudah diinstalasi sehingga tak perlu tambahan waktu dan tenaga.

Direktur Utama dan Kepala Eksekutif DCI Indonesia Otto Toto Sugiri.

Bisnis AI Data Center Menggiurkan

Tren pertumbuhan AI data center dibandingkan 'cloud computing' bisa 3-4 kali lipat, di mana hal tersebut yang sedang terjadi di Johor Bahru, Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2024