Guru 'Haram' Kasih Tugas Murid Lewat WeChat

Aplikasi pesan instan WeChat, WhatsApp dan Telegram.
Sumber :
  • Qumram

VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan China menerapkan kebijakan ketat yang melarang para guru memberikan pekerjaan rumah, dan atau, meminta orangtua murid untuk menilai tugas siswa atau anaknya melalui aplikasi pesan instan seperti WeChat dan QQ.

DPR Puji Langkah Presiden Prabowo dan Mendikdasmen Sejahterakan Guru

Mengutip situs TechCrunch, Senin, 18 Februari 2019, larangan ini keluar seiring booming internet seluler di China, sehingga smartphone menjadi kebutuhan primer atau bagian dari kegiatan sehari-hari, termasuk praktik sekolah.

Pemerintah menilai saat ini para guru terlalu dimanjakan dengan teknologi, sehingga seenaknya memberikan tugas ke murid lewat grup WeChat.

Prabowo Ngaku Bisa Jadi Presiden Karena Guru, Meski Agak Bandel Saat Sekolah

Selain itu, mereka juga mudah membujuk orangtua untuk memeriksa pekerjaan rumah anaknya, yang seharusnya, hal itu menjadi tugas guru.

"Guru harus bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Perlakukanlah profesi dengan mulia dan bijak dalam memberikan tugas kepada murid-muridnya. Jangan bebankan tugas murid ke orangtua mereka," demikian keterangan resmi Kemendikbud China.

Pemerintah Bakal Kasih Bantuan Pendidikan untuk Guru Lanjutkan Kuliah

Selain itu, pemerintah juga mendorong untuk membatasi penggunaan internet beserta perangkat pendukungnya di rumah untuk mengurangi penyakit rabun jauh. Ini menjadi sumber kekhawatiran bagi orangtua murid dan masyarakat luas.

Kendati demikian, tidak semua guru menyalahgunakan platform digital di negeri Tirai Bambu. Di Shenzhen contohnya, di mana ada sebuah sekolah negeri yang murid-muridnya masih mengerjakan pekerjaan rumah di buku tulis. Sekolah tersebut juga melibatkan guru dan orangtua.

“Memang, hampir semua sekolah memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Tapi, di sekolah kami teknologi dipakai untuk mata pelajaran tertentu, seperti bahasa Inggris. Karena, banyak dari proses tersebut melibatkan audio dan video. Belajar melukis juga diajarkan di sini. Tujuannya mengurangi efek negatif dari perangkat digital seperti bisa merusak mata," ungkap seorang guru yang enggan disebut identitasnya. (ali)

Terdapat 388 ribu GTK Madrasah yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Kado Istimewa di Hari Guru, Kemenag Lindungi 165 Ribu GTK Madrasah

Anggoro berharap Kementerian Agama segera menerbitkan regulasi guna mengakselerasi perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh guru dan tenaga pengajar di lingkup Kemenag.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024