Teknologi Blockchain Bisa untuk Mengelola Limbah
- VIVA.co.id/Hari Fauzan
VIVA – Portal izin limbah berbasis Blockchain akan diluncurkan di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA). Portal ini dikembangkan bersama oleh perusahaan lingkungan, daur ulang, dan pengelolaan limbah, Bee'ah dan Otoritas Zona Bebas Hamriyah (HFZA) atau kota berbasis kawasan ekonomi khusus Sharjah.
Teknologi Blockchain di platform tersebut akan memvalidasi, memproses, dan menyimpan transaksi. Selain itu, platform akan memangkas biaya bagi pelanggan yang mengajukan izin dalam HFZA, serta mengurangi waktu penerbitan izin dari beberapa hari menjadi hanya beberapa jam saja.
CEO Bee'ah, Khaled Al Huraimel, mengklaim jika semua transaksi sepenuhnya dijamin yang bertujuan menghilangkan kesalahan pada manusia atau human error dan aksi penipuan.
"Kami berharap teknologi tidak hanya memfasilitasi kelancaran operasional, tetapi juga meningkatkan kepercayaan antara pelanggan dan operator," ungkapnya, seperti dikutip dari situs Cointelegraph, Senin, 18 Februari 2019.
Seperti diketahui, pada Desember tahun lalu, Bank Sentral UEA bekerja sama dengan Otoritas Moneter Arab Saudi untuk mengeluarkan mata uang kripto yang diterima dalam transaksi lintas batas antara kedua negara. Usai penandatanganan kerja sama, enam bank komersial dari kedua negara ini dilaporkan bergabung dengan proyek tersebut.
Menurut beberapa ahli, salah satu negara berpengaruh di Timur Tengah itu sedang mencari cara untuk bergabung dengan daftar tujuan terkemuka untuk bisnis yang terkait dengan Blockchain pada tahun ini, karena undang-undang baru yang berhubungan dengan cryptocurrency sangatlah menjanjikan. (ali)