Debat soal Unicorn: Jokowi Berambisi, Prabowo Khawatir

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • One Month

VIVA – Salah satu isu yang menjadi perhatian warganet dalam debat capres kedua Minggu malam, 17 Februri 2019, adalah soal unicorn atau istilah startup dengan valuasi US$1 miliar.

Dalam debat tersebut, Jokowi bertanya kepada Prabowo soal strategi pengembangan unicorn Indonesia.

Prabowo menuturkan, pada prinsipnya mendukung pengembangan unicorn Indonesia dengan memberikan fasilitas bagi platform penggerak ekonomi digital tersebut. Calon presiden nomor urut 02 ini berpandangan, perlu pengurangan regulasi kepada startup, supaya nanti unicorn yang muncul menjadi lebih berkembang. 

"Sekarang, ada tambahan-tambahan regulasi, ada tambahan-tambahan mereka mau dipajak rupanya dalam perdagangan online. Ini yang mereka juga apa mengeluh," ujarnya dalam debat semalam. 

Menanggapi jawaban Prabowo, Jokowi menuturkan, pemerintahannya komitmen untuk menambah lagi lahirnya unicorn Indonesia. Saat ini, total ada empat unicorn Indonesia, yakni Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan Gojek. 

Jokowi menegaskan, untuk menyokong lahirnya unicorn baru, pemerintahannya telah menghadirkan akses Palapa Ring yang sudah nyaris hampir selesai di seluruh Indonesia, serta memaksimalkan koneksi 4G yang kini penetrasinya sudah menyentuh 74 persen. Jokowi juga menekankan program serius pemerintah soal startup.

"Kita telah menyiapkan program seribu startup baru yang kita salingkan dengan inkubator-inkubator di global, agar mereka memiliki akses untuk inovasi mereka bisa dikembangkan di negara-negara lain," ujar Jokowi.

Namun, Prabowo memberikan catatan penting atas tumbuhnya denyut unicorn di Indonesia. Menurutnya, jangan sampai pola disparitas kekayaan dalam negeri hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, yang mana kurang dari satu persen orang menguasai lebih dari setengah kekayaan Indonesia.

Buka Jalan bagi Startup untuk Go International

Pabowo mengkhawatirkan, jangan sampai jika muncul unicorn baru, malah membuat uang dalam negeri lari keluar negeri. 

"Jadi, kalau ada unicorn-unicorn ada teknologi hebat, saya khawatir ini nanti mempercepat nilai tambah dan uang uang kita lari keluar negeri. Ini yang saya khawatir ya silahkan Anda ketawa tapi ini masalah bangsa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," ujar Prabowo.

Jangan Ketinggalan! Pahami tentang Akuisisi pada StartUp

Prabowo menuturkan, kekhawatiran unicorn dinikmati bukan oleh rakyat Indonesia bisa terjadi, jika salah pengelolaan. Sebab ,menurutnya, pengelolaan uang yang ada di Indonesia nyatanya banyak yang ada di luar negeri.

Prabowo menyebutkan, pengakuan salah satu menteri Jokowi yang mengungkapkan Rp11.400 triliun uang Indonesia ada di luar negeri. Sedangkan seluruh bank di Indonesia, cuma menyimpan Rp5465 triliun di Indonesia. 

PLN Kembangkan Ekosistem Startup Bidang Energi, Darmawan Prasodjo Tegaskan Ini

"Kalau kita tidak hati-hati dengan antusiasme untuk internet e-commerce, e- ini e- itu, saya khawatir ini juga bisa apa mempercepat arus larinya uang keluar negeri ini. Bukan saya pesimistis, ini saya ingin menggugah kesadaran," tuturnya.  (asp)

Devina Hartono, Executive Director Endeavor Indonesia

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

Pasar negara berkembang kini semakin menjadi fokus utama bagi investor dalam mencari peluang baru, terutama dalam sektor startup. 

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024