Bos Bukalapak Minta Maaf
- Bukalapak
VIVA – CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky, angkat suara menanggapi ramainya cuitan warganet yang mengarah pada aksi uninstall Bukalapak. Reaksi warganet itu merupakan wujud penolakan terhadap cuitan Zaky, pada 13 Februari 2019, soal anggaran Research and Development (R&D) Indonesia yang sangat minim dan menyinggung perihal presiden baru.
Dalam klarifikasi resmi yang diterima VIVA, Jumat, 15 Februari 2019, Zaky menyatakan permintaan maaf atas kekhilafannya yang menimbulkan kesalahpahaman.
Ia menyampaikan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Achmad Zaky dalam keterangan via pesan instan WhatsApp.
Achmad Zaky dan Bukalapak amat sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak. Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi.
Sebelumnya, dalam cuitan Zaky membandingkan anggaran R&D Indonesia kalah jauh dengan negara-negara maju. Postingan itu memicu kemarahan warganet sehingga viral dengan penolakan menggunakan hashtag #uninstallbukalapak.
Cuitan itu telah dihapus dari Twitter Achmad Zaky namun sempat diabadikan dalam tangkapan layar. (ann)