Siemens Hadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Indonesia

Solusi energi rendah karbon dari Siemens dapat mengurangi emisi.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Dengan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang melimpah seperti angin, matahari, biomassa, hidro, dan panas bumi, pemerintah Indonesia menyatakan keseriusannya untuk mencapai target 23 persen pada tahun 2025, dan 31 persen pada tahun 2050.

Jokowi Heran Urus Izin Pembangkit Listrik Geotermal Sampai 6 Tahun

Hal ini merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta sejalan dengan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim yang ditandatangani pada tahun 2016.

Menyadari adanya peluang besar yang ditawarkan oleh pasar EBT ini, Siemens Indonesia menghadirkan teknologi serta keahlian untuk solusi energi rendah karbon atau ramah lingkungan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi target emisi nasional.

GE Vernova Umumkan Operasional Komersial PLTG Tambak Lorok Milik PLN IP

Upaya untuk mengurangi emisi karbon dan memenuhi permintaan kebutuhan energi yang terus meningkat, dikarenakan bertumbuhnya populasi nasional yang tentunya memerlukan solusi inovatif dan modern.

Divisi Manajemen Energi - Digital Grid PT Siemens Indonesia memperkenalkan SICAM Microgrid Control dan SICAM Microgrid PV Control System. Sistem fotovoltaik yang diperuntukkan bagi pembangkit listrik tenaga surya ini memonitor dan mengontrol catu daya di jaringan distribusi listrik otonom sehingga mampu menyediakan manajemen energi yang efisien dan andal.

Ini Manfaat Pembangkit Listrik Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang

Sistem ini menawarkan komunikasi yang fleksibel, kontinuitas tanpa batas, keamanan yang maksimum dan migrasi tanpa batas, sehingga menjamin penggunaan yang optimal dari sistem pembangkit listrik.

Gerald Quaas, Kepala Divisi Digital Grid, PT Siemens Indonesia, menyebut perusahaannya merupakan mitra andal dalam menyediakan solusi dan teknologi yang modern dan inovatif.

“Saat ini kami mendukung transformasi energi di Vietnam dengan memasok sistem dan layanan pemantauan dan kontrol ke pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu,” ungkapnya, lewat keterangan tertulis, Rabu, 13 Februari 2019.

Hal tersebut, kata Gerald, menunjukkan komitmen dan kemampuan kuat dari Siemens Indonesia untuk memberikan solusi dan teknologi berkualitas ke berbagai negara, dan dikerjakan oleh karyawan lokal.

Solusi ini telah berhasil diterapkan dan terbukti menjalankan fungsi pemantauan dan pengendalian jaringan dengan baik, seperti di pembangkit listrik tenaga surya terbesar Vietnam yang terletak di provinsi Vietnam selatan, Ninh Tuan.

Proyek yang rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2019 itu dapat menghasilkan hingga 425 Gigawatt jam (GWh) per tahun, cukup untuk melistriki 200.000 rumah dan menghemat sekitar 250.000 ton CO2.

Siemens akan memasok inverter, transformator daya dan distribusi, Panel Tegangan Menengah (PTM) berinsulasi gas, pemutus sirkuit, dan sistem pemantauan dan control pada proyek pembangkit listrik tenaga surya pertama Siemens di Asia Tenggara.

Sebagai bagian dari proyek ini, Siemens Indonesia mengambil bagian dalam penyediaan sistem pemantauan dan kontrol, yang terdiri dari SICAM Micro Grid PV Control System dan SCADA.

Semua bagian dari solusi ini diproduksi dari fasilitas pabrik Siemens yang berlokasi di Pulomas, Jakarta Timur, dan akan dikirim ke lokasi proyek pada kuartal I 2019 dengan pemasangan dan pengujian direncanakan selesai pada pertengahan tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya