2018 Tahun Terpanas di Bumi, Puluhan Ribu Hewan Liar Mati
- Independent
VIVA – Isu tentang pemanasan global dan perubahan iklim bukan hal baru dalam beberapa dekade belakangan ini. Bahkan peneliti mencatat, pada lima tahun terakhir, suhu global di tahun 2018 dinyatakan sebagai yang terpanas.
Dilaporkan The Scientist, dalam konferensi bersama antara NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan NOOA (National Oceanic and Atmospheric Administration), ilmuwan dari Berkeley Earth mengumumkan pada 6 Februari 2019, bahwa tahun lalu Bumi mencapai suhu terpanas, sepanjang pemantauan yang dicatat mulai 1880.
Berkeley Earth adalah kelompok penelitian iklim independen yang berbasis di California, Amerika Serikat.
"Lima tahun terpanas (Bumi) terjadi pada lima tahun terakhir," kata Gavin Schmidt, direktur Institut Goddard untuk Studi Antariksa NASA, mengatakan kepada Times.
"Kami tidak lagi berbicara tentang situasi di mana pemanasan global akan terjadi di masa depan. Itu sudah di sini (terjadi sekarang)," ujarnya menambahkan.
Selain melanjutkan tren menuju suhu global rata-rata yang lebih hangat, tahun 2018 juga mencatat sejarah di mana banyak terjadi bencana alam yang diduga terkait dengan perubahan iklim.
Deretan bencana alam itu di antaranya, gelombang panas di Australia yang menewaskan puluhan ribu hewan liar, kebakaran hebat di hutan California Amerika, serta pencairan es di utara Greenland yang biasanya tetap beku sepanjang tahun.
"Kami berada dalam situasi di mana kami melihat prediksi model perubahan iklim menjadi kenyataan. Secara intelektual itu menyenangkan, tapi juga menyebalkan," kata Schmidt.