Revolusi Industri 4.0, Data dan Cloud Computing Saling Terhubung

Ilustrasi cloud.
Sumber :
  • YourStory

VIVA – Seiring perkembangan pesat platform digital yang makin luas dan kompleks, tantangan di masa depan juga makin beragam.

Investasi Microsoft di Indonesia Terbesar dalam Sejarah

Kebangkitan platform digital telah mendisrupsi tatanan kehidupan dengan mengonfigurasi ulang penciptaan sumber daya baru dengan skala yang lebih efisien, serta berbasis data untuk membentuk lingkaran umpan balik dalam komunitas.

Model bisnis dari platform digital yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan orang, organisasi, dan sumber daya dalam ekosistem interaktif, di mana jumlah nilai yang luar biasa dapat dibuat dan dipertukarkan.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Teknologi inti yang digunakan platform digital juga makin meluas seperti mobile, QR code, biometrik, hingga digital workplace, dan intelligence data analytics.

Kondisi tersebut memicu tantangan di masa depan dalam hal kompleksitas jaringan, inovasi bisnis, pengelolaan konektivitas secara efisien, hingga cyber security.

AWS dan Telkomsel Usung Program 'Terampil di Awan'

Karena itu, dibutuhkan solusi terdepan guna menjawab tantangan masa depan seiring dinamika bisnis yang menuntut kecepatan, kelincahan, dan efisiensi.

Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia, Alex Budiyanto, menyebut peran data akan menjadi sentral dan fundamental di masa depan.

Bukan hanya bagi platform digital, data akan menjadi aset terbesar bagi industri dan negara, serta seluruh data tersebut akan terhubung dengan cloud computing atau komputasi awan.

“Kami ingin mengampanyekan bahwa cloud computing merupakan sentral dari revolusi industri 4.0. Karena, jika kita melihat perkembangan teknologi di era ini maka semua akan terhubung dengan cloud computing, bagian dari internet of things (IoT),” kata dia, dalam keterangannya, Jumat, 1 Februari 2019.

Menurut Alex, IoT akan mengirimkan data ke cloud melalui artificial intelligence (AI) dan big data analytics sebagai jasa penghubung. Dengan begitu, infrastruktur utama dari platform digital terletak pada teknologi cloud. Salah satu sektor yang terdampak adalah ritel.

Ia mengingatkan bahwa sektor ini akan menghadapi dua tantangan di masa depan. Pertama, bagaimana supaya bisa membangun advanced big data analytics di masa depan, serta mengamankan data di data center lokal yang mampu digabungkan dengan data lain secara global.

Kedua, pemanfaatan jumlah pelanggan yang menggunakan smartphone untuk berinteraksi dengan merek, serta mengintegrasikan dengan automated customer service.

Chief of Product and Service Officer Telkomtelstra, Agus F. Abdillah, mengaku saat ini banyak korporasi mengadopsi teknologi cloud baru, yakni SD-WAN, yang menawarkan fleksibilitas, latensi lebih unggul, dan lebih aman.

Ia mengklaim bahwa hybrid cloud ini bisa menjawab tantangan masa depan terkait intelligence data analytics yang didukung dengan keamanan data.

Menyadari hal itu, Telkomtelstra menawarkan solusi pengelolaan cloud menjadi satu sistem terintegrasi bernama hybrid cloud system.

"Kami menggandeng Microsoft. Jadi, sistem ini memungkinkan data yang diklasifikasi strategis dan sensitif tetap tersimpan di data center kami, namun bisa diakses dengan Microsoft Azure secara global melalui private connection, sehingga keamanan datanya lebih terjamin," jelas Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya