Otak Manusia Mengolah Informasi Meski Sedang Tidur
- Pexel
VIVA – Saat manusia tidur, ternyata otak masih bisa memproses informasi. Ini berdasarkan temuan peneliti, yang menunjukkan bahwa selama tidur, manusia dapat responsif terhadap relevansi suara.
Sebab itulah mengapa beberapa orang akan terbangun ketika mendengar nama mereka dipanggil, tapi saat kata-kata lain diucapkan dengan sama kerasnya, mereka tetap lelap.
Contoh lainnya, orang tua telah terbukti kerap terbangun oleh tangisan bayi mereka sendiri daripada orang lain.
Mengutip laman Science Alert, berikut ini beberapa keterampilan yang berpeluang untuk ditingkatkan dalam tidur.
1. Kata-kata asing
Dalam sebuah percobaan, para ilmuwan membuat penutur asli Jerman mulai belajar bahasa Belanda, dimulai dengan beberapa kosakata dasar. Kemudian mereka diminta untuk tidur.
Tanpa diketahui oleh orang-orang Jerman yang tertidur, para peneliti memainkan suara beberapa kata dasar itu kepada satu kelompok mereka.
Sementara kelompok lain tidak diperdengarkan suara itu. Kemudian ketika orang-orang Jerman itu diuji dengan kata-kata Belanda, kelompok yang diberi stimulasi suara dalam semalam lebih mampu mengidentifikasi dan menerjemahkannya.
Untuk memperkuat temuan penyerapan informasi saat tidur, peneliti juga menerapkan hal yang sama pada kelompok lain yang tak tidur. Disebutkan kelompok ini sedang berjalan, kemudian diperdengarkan suara kata-kata yang sama.
Hasilnya, kelompok pejalan kaki tak mengingat kata-kata sebaik kelompok yang tidur.
2. Keterampilan bermusik
Dalam studi lain, peneliti mengajar sekelompok orang untuk memainkan melodi gitar menggunakan teknik yang dipinjam dari video game Guitar Hero. Setelah itu, semua relawan harus tidur siang. Ketika mereka bangun, semua diminta memainkan lagu itu lagi.
Tanpa diketahui peserta yang tidur, satu kelompok memainkan melodi yang sama yang baru mereka pelajari ketika mereka tidur. Sedangkan kelompok yang lain tidak.
Para sukarelawan yang telah diperdengarkan suara ketika mereka tidur siang - meskipun mereka tidak memiliki ingatan tentang itu - memainkan melodi jauh lebih baik daripada mereka yang tidak mendengarnya.
3. Cara melindungi kenangan khusus
Para ilmuwan mengemukakan bahwa otak kita menggunakan sistem penandaan khusus untuk memisahkan antara ingatan kritis dan kurang penting.
Hal yang ditandai sebagai 'penting' dikirim langsung ke ingatan jangka panjang kita, sementara ingatan yang kurang penting terhapus oleh ingatan baru. Tetapi para peneliti berpikir mungkin ada cara untuk meretas sistem ini bagi keuntungan kita.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, mereka menemukan bahwa orang-orang yang mendengarkan suara yang mereka tautkan dengan memori - bahkan yang tidak penting - lebih mampu mempertahankannya.
Pertama, ilmuwan memiliki sekelompok relawan menempatkan ikon di layar komputer di lokasi tertentu. Kemudian komputer diprogram untuk memutar suara tertentu ketika setiap objek ditempatkan.
Jika menempatkan ikon kucing, maka komputer memainkan suara mengeong; apabila menempatkan ikon lonceng, maka memicu bunyi dering.
Selanjutnya, peneliti membiarkan peserta tidur siang. Sementara satu kelompok dari mereka tertidur, para ilmuwan memainkan suara beberapa ikon. Kelompok lain tidak mendengar apa pun.
Hasilnya, orang-orang yang mendengarkan salah satu bunyi lebih mampu mengingat semua objek. Satu bunyi muncul untuk membantu memicu banyak ingatan.