Cokelat Bisa Jadi Obat Batuk, Lebih Manjur Dibanding Sirup
- Pixabay
VIVA – Penelitian menemukan potensi cokelat bisa menghilangkan gejala batuk. Meski cokelat yang dimaksud bukan jenis batangan, melainkan bubuk kakao yang menjadi bahan dasar pembuatan cokelat.
Melansir dari Tech Times, 17 Januari 2019, Alyn Morice dan rekannya dari University of Hull di Yorkshire, Inggris, mengeksplorasi kemanjuran pengobatan berbasis kakao. Mereka melibatkan 163 responden dengan batuk akut, yang umumnya juga sepaket dengan pilek, flu, atau bronkitis parah.
Dalam penelitian yang dinamai Rococo Study itu, responden secara acak diresepkan dengan sirup obat batuk biasa dan CS1002, obat yang mengandung kakao.
Terhitung dua hari, pasien yang menggunakan obat berbasis cokelat, membaik secara signifikan, dibandingkan dengan mereka yang menerima obat batuk biasa.
CS1002, yang sejak itu dilisensikan dengan nama merek Unicough, juga mengurangi frekuensi batuk dan gangguan tidur dalam dua hari.
Dari peserta yang menerima obat berbasis kakao, hampir seperempat menghentikan pengobatan setelah kondisinya membaik.
"Meskipun titik akhir primer tidak tercapai, CS1002 dikaitkan dengan pengurangan yang lebih besar dalam frekuensi batuk, gangguan tidur dan peningkatan status kesehatan dibandingkan dengan SL," tulis para peneliti dalam penelitian mereka, yang dipublikasikan di BMJ Open pada Januari 2017.
Para peneliti berpendapat bahwa khasiat kakao lebih kental dan lebih lengket dibandingkan dengan obat standar. Cokelat membentuk lapisan di tenggorokan yang membantu melindungi ujung saraf yang diketahui memicu batuk.
Penelitian lain oleh Morice dan rekannya menunjukkan bahwa theobromine yang diekstrak dari kakao dapat menghambat aksi saraf sensorik yang diketahui memicu refleks batuk. (ann)